Betungkat ke Adat Basa Bepegai ke Pengatur Pekara Jadi Salam Budaya Daerah Sintang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pemerintah Kabupaten Sintang bersama DPRD Kabupaten Sintang sudah mengesahkan Peraturan Daerah Kabupaten Sintang Nomor 11 Tahun 2023 tentang Perlindungan Dan Pelestarian Adat Budaya Daerah Sintang.

Dalam Perda tersebut, tercantum juga salam budaya daerah yang harus disebutkan ketika memberikan sambutan pada berbagai kegiatan di Kabupaten Sintang.

“Pada Pasal 7 ayat 1 disebutkan bahwa Salam Daerah adalah Betungkat Ke Adat Basa Bepegai Ke Pengatur Pekara yang artinya Berpegang Teguh pada Adat Budaya dan Bertumpu pada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku," kata Sekda Sintang, Kartiyus.

Menurut Kartiyus, salam daerah Sintang diucapkan setelah salam milik Provinsi Kalbar diucapkan, yaitu Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata itu adalah milik Provinsi Kalimantan Barat.

• Perkuat Ketahanan Keluarga, Binmas Katolik Kemenang Sintang Gelar Seminar

"Artinya setelah mengucapkan salam itu, baru diikuti dengan salam daerah Kabupaten Sintang yakni Betungkat Ke Adat Basa Bepegai Ke Pengatur Pekara. Karena sudah ada perda, maka itu wajib kita ucapkan dalaam setiap kegiatan," jelasnya.

Selain itu, salam daerah Kabupaten Sintang itu dapat dilanjutkan menggunakan salam masing-masing yang digunakan di lingkungan suku atau sub suku sesuai ketentuan yang berlaku. Menurut Kartiyus, ini adalah sebagai salah satu bentuk untuk melestarikan budaya bangsa.

“Saya sendiri kadang masih lupa. Tapi kita harus saling mengingatkan. Ini untuk menghargai Bhineka Tunggal Ika di negara kita. Dan hampir di semua daerah ada salam daerah, misalnya di Kabupaten Sanggau yang saya tahu itu, ada juga salam daerahnya," ujar Kartiyus. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini