Gempa Guncang Kapuas Hulu

Analisa Gempa Kapuas Hulu Terkendala Kurangnya Titik Sensor

Kepala BMKG Pangsuma, Kabupaten Kapuas Hulu, Ridwan Nugraha, menyampaikan, belum bisa dianalisa karena posisi titik sensor yang terlalu jauh.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Try Juliansyah
Dok. Tribun
Ilustrasi gempa. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUASHULU - Pasca terjadinya gempa lokal di Desa Jelemuk dan Desa Nanga Manday, Kecamatan Bika, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, hingga saat ini belum diketahui dimana lokasi titik sensor gempa.

Kepala BMKG Pangsuma, Kabupaten Kapuas Hulu, Ridwan Nugraha, menyampaikan, belum bisa dianalisa karena posisi titik sensor yang terlalu jauh.

"Jadi keterbatasan titik sensor," ujarnya, Sabtu 23 Maret 2024.

Ridwan memastikan, penyebab terjadinya gempa lokal di Desa Jelemuk dan Desa Nanga Manday Kecamatan Bika, adalah dikarenakan adanya pergerakan atau patahan pada lempeng bumi.

"Akibat gempa lokal tersebut, terjadi tiga kali goncangan yang kuat, yang dirasakan oleh masyarakat Desa Nanga Manday dan Desa Jelemuk, Kecamatan Bika," ucapnya.

Baca juga: BMKG Sebut Gempa Bumi Sudah Beberapa Kali Terjadi di Kalbar

Dimana goncangan pertama terjadi pada, Selasa 19 Maret 2024 pukul 02.00 WIB dini hari, goncangan kedua terjadi pukul 20.00 WB malam, dan goncangan terakhir pada pukul 21.00 WB malam.

"Kami harapkan, agar ke depannya di Kabupaten Kapuas Hulu ada titik sensor, karena memang itu salah satu kebutuhan di daerah, apalagi dengan terjadinya gempa di Jelemuk dan Nanga Manday," ungkapnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved