Harisson Apresiasi Pemkot Pontianak Turunkan Angkat Kemiskinan Ekstrem

PJ Wako Pontianak, Ani Sofian mengatakan angka kemiskinan Pontianak pun mengalami penurunan dalam kurun tiga tahun terakhir.

Penulis: Maskartini | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Maskartini
Musrenbang RKPD Kota Pontianak 2025 di Aston Hotel, Rabu 12 Maret 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengapresiasi upaya Pemkot Pontianak dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrim.

Menurut data yang dimiliki pihaknya, angka kemiskinan ekstrim di Kota Pontianak sudah mencapai angka nol.

Tetapi perlu diupayakan pula untuk masyarakat yang tergolong hampir miskin dan berisiko miskin.

Ia mengatakan rata-rata jumlah pengeluaran masyarakat Kota Pontianak dalam pertahun sudah mencapai Rp15 juta.

Angka ini harus didorong untuk memenuhi syarat-syarat negara maju pada 2045.

Baca juga: Bebby Nailufa Apresiasi Prestasi Kota Pontianak Masuk 10 Kota dengan Inflasi Terendah se-Indonesia

"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak mencapai 81,63 persen, ini capaian sangat tinggi. Ini harus kita tingkatkan, khususnya dari sektor peningkatan penghasilan masyarakat," ujarnya usai membuka Musrenbang RKPD Kota Pontianak 2025 di Aston Hotel, Rabu 12 Maret 2024.

Upaya lain untuk meningkatkan IPM kata Harisson adalah menekan angka pengangguran terbuka. Ia menerangkan, Kota Pontianak harus ramah investasi.

Artinya, setiap perizinan usaha harus dipermudah kemudian pengembangan UMKM.

"Di Kota Pontianak pembangunan infrastrukturnya sudah baik, tinggal bagaimana pada saat hujan genangan perlu kita perbaiki. Karena untuk menjadi negara maju, per orang harus menerima minimal gaji Rp15 juta," ujarnya.

PJ Wako Pontianak, Ani Sofian mengatakan angka kemiskinan Pontianak pun mengalami penurunan dalam kurun tiga tahun terakhir.

Kini berada di posisi 4,45 persen, lebih rendah dari angka kemiskinan provinsi Kalimantan Barat dan nasional sebesar 6,71 persen dan 9,36 persen.

"Target angka kemiskinan tahun 2025 antara 4,28 – 4,30 persen. Untuk itu perlu perencanaan program dan kegiatan yang tepat dengan kolaborasi perangkat daerah dan pemangku kepentingan," ujarnya.

Untuk tingkat pengangguran terbuka tahun 2023 berada di angka 8,92 persen.

Targetnya turun menjadi 7,80-9,45 persen di tahun 2025.

Demikian halnya inflasi yang kini berada di 2,09 persen, diharap berada di range 2-4 persen. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved