Bupati Sambas Satono Beri Tali Asih kepada 405 Imam Masjid, Guru Ngaji dan Pengurus Jenazah

"Simbolis pemberian tali asih dilakukan dalam kegiatan silaturahmi bersama imam masjid, amil guru ngaji kampung, dan pengurus jenazah tahun 2024," ung

Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PROKOPIM SAMBAS
Bupati Sambas Satono menyerahkan tali asih kepada 405 orang terdiri dari imam masjid, guru ngaji kampung hingga pengurus jenazah. Penyerahan dilakukan di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Kamis 7 Maret 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS -Bupati Sambas H Satono menyerahkan secara simbolis tali asih kepada 1288 orang terdiri dari imam masjid, guru ngaji kampung, amil serta pengurus jenazah se-Kabupaten Sambas, Kamis 7 Maret 2024.

Penyerahan secara simbolis itu dilakukan dalam kegiatan silaturahmi bersama imam masjid, guru ngaji kampung, amil kampung yang digelar di Aula Utama Kantor Bupati Sambas.

Bupati Sambas Satono mengungkapkan penyerahan tali asih ini akan berlangsung dalam beberapa hari ditargetkan selesai sebelum 1 Ramadhan 1445 Hijriah.

"Simbolis pemberian tali asih dilakukan dalam kegiatan silaturahmi bersama imam masjid, amil guru ngaji kampung, dan pengurus jenazah tahun 2024," ungkapnya.

Pawai Taaruf Sambut Ramadhan di Sambas Dirangkai Khataman Quran Akbar

Penyerahan tali asih, jelas Satono, pada hari pertama menghadirkan undangan sebanyak 405 orang dari Kecamatan Sambas, Subah, Sajad, Sejangkung, Sebawi, Galing dan Sajingan Besar.

"Kepada kecamatan lain akan dibagikan, dilangsungkan sesuai zonanya dan akan diberikan sebelum atau ditargetkan selesai sebelum 1 Ramadhan 1445 H," terangnya.

Bupati Sambas Satono merasa bahagia dapat bersilaturahmi dengan insan-insan yang berkontribusi mendorong pembangunan di sektor keagamaan.

"Saya menyampaikan rasa bahagia bisa bersilaturahmi bersama insan-insan yang turut mendorong percepatan pembangunan khususnya pada bentuk Iman sesuai visi misi Kabupaten Sambas Berkemajuan," ucapnya.

Dia menjelaskan, meski untuk berkiprah dalam pembangunan keagamaan ini perlu keilmuan agama yang dalam. Apalagi, berkaitan dengan pengurusan fardu kifayah.

"Saya kembali mengingatkan, ini tentunya selain membutuhkan keilmuan agama yang tinggi juga harus disertai dengan amalan yang berat terlebih dalam kepengurusan jenazah," katanya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved