Tujuan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Dalam Kehidupan

Tujuannya agar siswa dapat terdorong dalam minat belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id / sid / google
Asesmen diagnostik non kognitif pada pendidikan yang perlu dipelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dalam pelaksanaan dunia pendidikan Kurikulum Merdeka, penerapannya akan lebih komplek.

Karena memiliki tujuan untuk semakin memudahkan dalam belajar dan mengerti terhadap keinginan peserta didik.

Tujuannya agar siswa dapat terdorong dalam minat belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran.

Pada asesmen diagnostik non-kognitif dalam pendidikan memiliki beberapa tujuan penting yang harus dilakukan.

Tentunya oleh para peserta didik seperti guru terhadap siswanya yaitu dengan melakukan evaluasi.

Diantaranya terhadap aspek-aspek non-kognitif atau aspek emosional, sosial, dan sikap siswa.

Asesmen diagnostik non kognitif bertujuan mengarahkan pemahaman tenaga pendidik terhadap siswanya.

Baca juga: Contoh Teks Pidato Singkat Kelulusan Siswa Kelas 6 Tahun 2024

Berikut adalah beberapa tujuan utama asesmen diagnostik non-kognitif dalam konteks pendidikan:

Memahami Kesejahteraan Emosional Siswa

Mengukur dan memahami tingkat kesejahteraan emosional siswa.

Mengidentifikasi dan menanggapi potensi masalah emosional yang mungkin memengaruhi kinerja akademis.

Evaluasi Kemampuan Sosial dan Interpersonal

Menilai keterampilan sosial siswa, termasuk kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sebaya dan guru.

Mengidentifikasi kemampuan siswa dalam bekerja sama dalam kelompok.

Menilai Sikap dan Motivasi Belajar

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved