Tujuan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Dalam Kehidupan
Tujuannya agar siswa dapat terdorong dalam minat belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dalam pelaksanaan dunia pendidikan Kurikulum Merdeka, penerapannya akan lebih komplek.
Karena memiliki tujuan untuk semakin memudahkan dalam belajar dan mengerti terhadap keinginan peserta didik.
Tujuannya agar siswa dapat terdorong dalam minat belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran.
Pada asesmen diagnostik non-kognitif dalam pendidikan memiliki beberapa tujuan penting yang harus dilakukan.
Tentunya oleh para peserta didik seperti guru terhadap siswanya yaitu dengan melakukan evaluasi.
Diantaranya terhadap aspek-aspek non-kognitif atau aspek emosional, sosial, dan sikap siswa.
Asesmen diagnostik non kognitif bertujuan mengarahkan pemahaman tenaga pendidik terhadap siswanya.
Baca juga: Contoh Teks Pidato Singkat Kelulusan Siswa Kelas 6 Tahun 2024
Berikut adalah beberapa tujuan utama asesmen diagnostik non-kognitif dalam konteks pendidikan:
Memahami Kesejahteraan Emosional Siswa
Mengukur dan memahami tingkat kesejahteraan emosional siswa.
Mengidentifikasi dan menanggapi potensi masalah emosional yang mungkin memengaruhi kinerja akademis.
Evaluasi Kemampuan Sosial dan Interpersonal
Menilai keterampilan sosial siswa, termasuk kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sebaya dan guru.
Mengidentifikasi kemampuan siswa dalam bekerja sama dalam kelompok.
Menilai Sikap dan Motivasi Belajar
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Asesmen-diagnostik-non-kognitif-pada-pendidikan-yang-perlu-dipelajaran.jpg)