Berita Viral

Apa Itu Imlek dan Cap Go Meh? Makna dan Sejarah Tradisi Perayaan Tahun Baru China di Seluruh Dunia

Imlek maupun Cap Go Meh, merupakan hari penting bagi warga keturunan Tionghoa yang dirayakan setiap tahunnya di seluruh penjuru Dunia.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Ilustrasi lampion. Apa Itu Imlek dan Cap Go Meh? Makna dan Sejarah Tradisi Perayaan Tahun Baru China di Seluruh Dunia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perayaan Tahun Baru China 2575 Kongzili atau Imlek 2024 jatuh pada 10 februari 2024.

Warga Tionghoa kemudian merayakan Imlek selama 15 hari, kemudian ditutup dengan Cap Go Meh.

Baik Imlek maupun Cap Go Meh, merupakan hari penting bagi warga keturunan Tionghoa yang dirayakan setiap tahunnya di seluruh penjuru Dunia.

Namun, ada perbedaan antara Imlek dan Cap Go Meh yang wajib diketahui.

Mulai dari tanggal perayaan, makna hingga sejarah Imlek dan Cap Go Meh.

Kapan Cap Go Meh 2024? Imlek Kongzili 2575 Tahun Baru China Libur Tanggal 10 Februari

Berikut penjelasan lengkap tentang Imlek dan Cap Go Meh

- Tanggal perayaan

Mengutip Kompas.com, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Glenn Wijaya pernah menjelaskan tentang Imlek dan Cap Go Meh.

Imlek merupakan rangkaian perayaan tahun baru China.

Sedangkan Cap Go Meh merupakan akhir dari rangkaian perayaan Imlek, yakni pada hari ke-15 bulan pertama kalender Lunar.

“Imlek adalah rangkaian perayaan tahun baru, tetapi Cap Go Meh merupakan bagian dari Imlek itu sendiri. Sebab, Cap Go Meh menandakan akhir dari rangkaian perayaan, yakni hari ke-15,” ujarnya.

Melansir dari China Highlights, Cap Go Meh selalu berada pada rentang tanggal 4 Februari hingga 6 Maret kalender masehi.

2. Makna

Secara harfiah, Imlek dan Cap Go Meh memiliki makna yang berbeda.

Glenn menuturkan Imlek bermakna kalender bulan atau kalender lunar.

Sedangkan Cap Go Meh berarti malam ke-15.

“Makna Imlek secara harfiah adalah kalender bulan atau kalender lunar.

Kalau Cap Go Meh, makna harfiahnya adalah malam ke-15,” terangnya.

Berdasarkan informasi, kata Imlek berasal dari kata im yang berarti bulan dan lek bermakna penanggalan. Jadi, Imlek merujuk pada penanggalan bulan atau kalender lunar.

Mengutip Kompas.com (26/2/2021), kata cap artinya sepuluh, go berarti lima, dan meh maknanya malam.

Jadi, Cap Go Meh berarti malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.

3. Sejarah

Menurut sejarah, perayaan Imlek sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Perayaan ini bermula ketika warga keturunan Tionghoa kuno berkumpul untuk merayakan masa akhir panen.

Walau awal mulanya Imlek hanya dirayakan oleh warga keturunan Tionghoa di China, namun lambat laun tradisi ini dirayakan di berbagai negara.

Menurut cerita rakyat kuno, ada binatang mengerikan yang selalu menakuti penduduk desa ketika Imlek, bernama nian.

Binatang ini dipercaya memiliki kepala seperti singa dengan tanduk tajam yang digunakan untuk menyerang mangsa.

Makhluk mitologi ini keluar pada hari terakhir kalender lunar, pada tengah malam untuk memangsa penduduk desa, terutama anak-anak.

Pada suatu hari, seorang lelaki tua dengan rambut perak datang dan berjanji akan mengusir nian selamanya.

Saat malam tiba, ia mengenakan pakaian merah, menyalakan lilin, dan petasan untuk menakuti nian.

Kemudian, warga keturunan Tionghoa mengikuti cara lelaki tua itu mengusir nian setiap malam Imlek.

Mengutip Kompas.com, tradisi Cap Go Meh diyakini berasal dari warga keturunan Tionghoa di daratan China Selatan.

Mereka meyakini pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar, para dewa keluar dari surga untuk membagikan keselamatan, kesejahteraan, dan nasib baik.

Oleh sebab itu, warga keturunan Tionghoa tersebut merayakannya dengan menyalakan lampion, menggelar pertunjukkan barongsai dan liong, serta menyajikan makanan-makanan khas seperti lontong Cap Go Meh.

4. Tradisi perayaan

Seperti disampaikan sebelumnya, Cap Go Meh merupakan puncak perayaan rangkaian Tahun Baru Imlek.

Melansir dari China Highlights, puncak perayaan Tahun Baru Imlek tersebut, ditandai dengan festival lampion, atau dikenal dengan nama Yuan Xiao Jie.

Lampion melambangkan bahwa warga Tionghoa telah melepaskan tahun lalu dan menyambut tahun baru dengan keberuntungan.

Dihubungi terpisah, Sekretariat Badan Pengurus Perkumpulan Boen Tek Bio, Tedy Santibalo menjelaskan, lampion adalah simbol dari harapan warga Tionghoa pada tahun baru.

Baik dari sisi kesehatan, rezeki, kesuksesan, dan aspek kehidupan lainnya yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Tahun baru, harapan baru. Mengharapkan kemakmuran, rezeki , kesuksesan, kesehatan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Harapan tersebut disimbolkan dengan penerangan kehidupan kita, dengan lampion sebagai penerangan kehidupan,” jelasnya.

Inilah Zodiak Paling Irit Bicara di 2024 Tahun Naga Kayu Imlek Kongzili 2575

Sementara itu, warna merah pada lampion melambangkan kemakmuran, kesatuan, dan rezeki.

“Masyarakat Tionghoa percaya bahwa lampion memberi jalan dan menerangi rezeki bagi penggunanya,” imbuhnya.

Festival lampion itu turut dimeriahkan dengan penampilan barongsai dan liong.

Warga keturunan Tionghoa juga menyajikan aneka hidangan khas Imlek seperti kue keranjang, jeruk mandarin, pangsit, dan lainnya.

# Berita Viral

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved