Windy Tekankan Perlu Aksi Nyata Cegah Stunting Jangan Hanya Sebatas Lip Service Belaka

Dikatakan Windy, ibu sebagai pendidik pertama anak-anak harus bisa mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kalbar yang unggul.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Tri Pandito Wibowo
Pj. Gubernur Kalbar Harisson bersama Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Windy Prihastari Harisson menjadi narasumber pada acara Tribun Pontianak Official Podcast (TriponCast), di Kantor Tribun Pontianak, Jalan Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya, Kamis, 4 Januari 2024. Podcast tersebut membahas terkait tekan angka stunting serbu posyandu di Kalbar. TRIBUN PONTIANAK/TRI PANDITO WIBOWO 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat Windy Prihastari mengajak agar aksi dalam upaya menekan angka stunting di Kalbar, agar dapat menyentuh langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bukan hanya sekedar lip service, namun harus memberikan dampak nyata.

Sebagai Pj Ketua PKK Provinsi Kalbar, Windy juga telah diamanahkan dan telah dilantik sebagai Pembina Posyandu oleh Kemendagri Tito Karnavian pada 11 September 2023 lalu.

Setelah dilantik sebagai Pembina Posyandu Tingkat Provinsi Kalbar, Windy langsung turun ke daerah untuk melakukan aksi nyata dalam upaya menekan angka stunting di Kalbar.

Windy menyampaikan saat pelantikan sebagai Pembina Posyandu, Kemendagri dan Ketum PKK Pusat telah menekankan apa pentingnya Ketua TP PKK sebagai Pembina Posyandu ditingkat Provinsi.

Baca juga: Pembangunan MPP dan Renovasi Pasar Kapuas Indah Pontianak Diawasi KPK, Firayanta : Sudah 94 Persen

Jadi bukan hanya menggerakkan,tapi turun langsung ke posyandu di daerah masing-masing. Dan hal itu telah dilakukan Windy dengan mengunjungi posyandu ditiap kabupaten kota se-Kalbar.

Setiap kunjungan ke daerah, Windy terus menerus menggencarkan edukasi gizi yang wajib ada ditiap mangkok Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk baduta.

Tiga komponen yang harus terkandung didalam MPASI tepat gizi yakni karbohidrat yang bisa didapatkan dari bubur, lalu protein hewani dari ikan serta lemak dari minyak makan, minyak sayur, santan dan margarin.

Ditiap kunjungannya ke posyandu, Windy juga melakukan demo masak menu MPASI dihadapan para kader posyandu dan para ibu-ibu.

“Jadi dua hari setelah dilantik saya langsung turun mendampingi Pak Gubernur ke Posyandu di Kota Pontianak, dan dilanjutkan ke daerah lainnya. Jadi kita tidak ingin hanya menyampaikan lewat sosialisasi saja,yang mungkin akan kurang dimengerti oleh para masyarakat (ibu-ibu). Jadi Pak Gubernur buat strategi untuk intervensi pemenuhan gizi di menu MPASI,” jelasnya.

Ia menegaskan kalau menyampaikan hanya melalui sosialisasi dengan bicara mungkin akan kurang dimengerti. Jadi dibuat demo masak bersama menu MPASI.

“Jadi tidak hanya cerita dan menyampaikan, intinya tidak hanya lip service saja,tapi ada aksi nyata yang kita buat. Dengan membuat Demo Masak menu mpasi untuk anak baduta,” ujarnya.

Dikatakan Windy, ibu sebagai pendidik pertama anak-anak harus bisa mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kalbar yang unggul.

Terutama berkontribusi dalam memperberikan perhatian dalam fase 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Lalu memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang tepat.

Selanjutnya memberikan perhatian remaja putri agar tidak mengalami anemia dan menjaga asupan gizi mereka untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved