Kalender 2024 Libur Nasional dan Cuti Bersama, Berikut Sejarah Penentuan Imlek atau Tahun Baru Cina!

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ini adalah artikel yang membahas tentang Kalender  2024 yang memuat akan Libur Nasional dan Cuti Bersama. 

Adapun pada Kalender 2024 mendatang akan ada Tahun Baru Cina sebagai tanggal merah. 

Tahun 2024 nanti akan bershio naga.

Dikutip dari Kalender Cina bahwa menurut kepercayaan Naga merupakan lambang kekuasaan, kejayaan, dan keperkasaan bagi warga Tionghoa.

Raja raja Tiongkok China selalu menggunakan baju bermotif naga melambangkan keagungan, keperkasaan, kekuasaan, dan kekayaan.
Nah, Kapan Tahun baru Imlek 2024 dimulai? 

Diketahui juga bahwa Tahun baru Imlek 2574 Kong Zi Li akan jatuh pada 10 Februari 2024.

• Kalender 2024 Libur Nasional Hari Besar Keagamaan Sebanyak 13 Hari Selama 2024, Berikut Daftarnya!

Penentuan Tahun Baru Cina

Dilansir dari TribunPontianak.co.id, Secara umum, kalender China atau kalender Imlek sistem penanggalan dengan jumlah bilangan bulan dan tahun yang terdiri dari 12 Bulan. 

Setiap bulan bergantian berjumlah 29 dan 30 hari.

Sehingga dengan begitu, jumlah hari dalam kalender China sama dengan kalender kabisat yakni 354 hari .

Atau kira-kira 12 siklus bulan penuh.

Sejarah Perayaan Imlek Bagi Masyarakat Thionghoa

Dikutip TribunPontianak dari laman Kompas.com, Perayaan Imlek menjadi semakin populer di era Dinasti Han pada 202 SM - 220 M.

Salah satu tradisi yang paling dikenal kala itu adalah membakar bambu untuk membuat suara retakan yang keras.

Di tahun itu juga, Dinasti Han menetapkan tanggal Tahun Baru China atau Festival Musim Semu berdasarkan kalender Lunar Tiongkok.

Rangkaian festival Imlek pul mulai bervariasi, khususnya ketika memasuki era Dinasti Wei dan Jin (220-420).

Ritualnya tidak hanya upacara pengorbanan pada leluhur, namun juga kegiatan membersihkan rumah, makan bersama, sampai acara hiburan.

• Kalender 2024 Cara Mendapatkan Kalender Dengan Link Download Gratis, Cek Daftar Libur Nasional 2024!

Kegiatan Tahun Baru Imlek justru semakin meriah pada era Dinasti Tang hingga Qing karena kemakmuran ekonomi.

Pada era Dinasti Tang, ritual inti masih terus dilakukan, meski ada beberapa hal lain yang menjadi tambahan.

Di antaranya perayaan petasan, pertunjukan lampion, pameran kuil, hingga mengunjungi sanak saudara.

Festival Musim Semi ini perlahan mulai mengikuti zaman menjadi lebih modern namun tetap religius.

Perbedaannya ada pada kegiatan pendukung yang lebih menghibur. (*)