Viral Anjal Meresahkan di Lampu Merah Pontianak Utara, Ini Kata Kasatpol PP

"Pemkot Pontianak sudah mempunyai Tim Terpadu Penanganan Anjal atau Gepeng melalui Dinas Sosial, leading sektornya Dinas Sosial" ujarnya kepada Tribun

|
Kompas/Agus Susanto
Anak jalanan terlelap di kawasan Kota Tua di Taman Fatahillah, Jakarta Barat, Sabtu (8/3). Keberadaan rumah singgah harusnya diperbanyak untuk alternatif memberdayakan anak-anak yang secara bentukan mental emosional belum kokoh ini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Viral sebuah video yang memperlihatkan aksi beberapa anak jalanan atau anjal di Kota Pontianak yang tidak terima saat ditegur oleh pengguna jalanan.

Kejadian tersebut terjadi tepatnya di Lampu Merah Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Utara.

Video yang viral sontak menuai banyak komentar dari netizen dan aksi para anjal dianggap meresahkan pengguna jalan.

Menanggapi hal itu, Kasatpol PP Kota Pontianak Ahmad Sudiyantoro mengatakan sejatinya Pemkot Pontianak telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan ini.

"Pemkot Pontianak sudah mempunyai Tim Terpadu Penanganan Anjal atau Gepeng melalui Dinas Sosial, leading sektornya Dinas Sosial" ujarnya kepada Tribun Pontianak, Senin 25 Desember 2023.

Warga Sebut Pengemis di Persimpangan Lampu Merah Cukup Meresahkan

"Nah kita Satpol-PP setiap hari rutin melakukan pengawasan, tiap sudut kita pantau. Hampir semua titik rawan anjal, gepeng dll dilaksanakan patroli dengan edukasi secara persuasif dan terpadu dengan dinas terkait," tuturnya.

"Tiap hari kita keliling sampai jam 10 malam, ndak ada hari libur kita, ndak ada tanggal merah," tambahnya.

Namun demikian, lanjutnya, pihaknya tentu mempunyai keterbatasan dalam melakukan patroli.

"Nah karena keterbatasan saat keliling kita ndak bisa lama di satu lokasi pindah lagi ke lokasi lain," imbuhnya.

"Nah pas kita pindah lokasinya mereka datang lagi, pas lihat Pol-PP lari mereka," jelasnya.

Selain itu, diakuinya, permasalahan ini memang terus berulang-ulang.

Meskipun sudah dijaring dan direhabilitasi oleh dinas terkait, para anjal atau gepeng tersebut tidak jera dan kembali ke jalanan.

Terlebih, sebagian besar anjal atau gepeng tersebut adalah anak di bawah umur sehingga sangat disayangkan. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved