Berita Viral
Sinyal TikTok Shop Gandeng GoTo Gebrak Pasar Indonesia, Keamanan Data Konsumen jadi Sorotan
Hal ini menyusul kabar dari manajamen TikTok yang membuka sejumlah lowongan pekerjaan untuk mengisi posisi jabatan untuk layanan dagangnya itu.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kepastian TikTok Shop buka lagi di pasar Indonesia dengan menggandeng PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau GoTo semakin santer dibahas.
Hal ini menyusul kabar dari manajamen TikTok yang membuka sejumlah lowongan pekerjaan untuk mengisi posisi jabatan untuk layanan dagangnya itu.
Hadirnya kembali TikTok Shop ini pun disebut-sebut dilakukan dengan aksi merger atau bergabung antara TikTok dengan GoTo.
Menyikapi itu, akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Hargo Utomo menilai, aksi merger itu perlu diamati dalam berbagai hal.
Salah satunya adalah mengenai kepemilikan data dan keamanan data pengguna atau konsumen.
• Syarat Resmi TikTok Shop Buka Lagi di Indonesia dengan Gandeng GoTo
Dia mewanti-wanti pemerintah agar waspada terhadap perlindungan data yang memiliki kemungkinan data transaksi masyarakat disedot dan dikendalikan oleh pihak asing.
"Yang perlu diwaspadai adalah data ownership dan data security.
Undang-Undang perlindungan data pribadi akan berkurang maknanya jika kepemilikan data dan akses terhadap traffic transaksi data dikendalikan oleh pihak asing," kata Hargo saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/12/2023).
Hargo mengaku tak heran, jika TikTok Shop pasti akan kembali ke Tanah Air.
Sebab, menurut dia, TikTok melihat pasar Indonesia yang begitu besar untuk dimanfaatkan.
Oleh sebab itu dia berharap agar pemerintah bisa mengawasi betul rencana bisnis tersebut.
Sebab, keamanan data konsumen merupakan hal sangat penting dimiliki oleh negara.
"Sebagai regulator, sudah saatnya pemerintah menjalankan fungsi pengawasan.
Terhadap arus uang dan barang via e-commerce untuk kepentingan national interest & sovereignty (kepentingan dan kedaulatan nasional)," kata Hargo.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah mewanti-wanti soal keamanan data yang pada saat itu marak soal adanya ProjectS yang disebut-sebut adalah program besutan TikTok.
Jokowi mengaku sempat kaget setelah mengetahui adanya satu aplikasi yang berhasil memancing 123 juta orang dalam hitungan bulan karena ada pembelian yang sangat masif.
• Kabar Terbaru TikTok Shop Buka Lagi di Indonesia Gandeng GoTo, Ini Pernyataan Resmi Pemerintah
Ia memberi perhatian pada keamanan data dan perilaku konsumen Indonesia yang dianggap sudah dikuasai dengan predatory pricing.
Hal itu diungkap Jokowi saat memberi pengarahan dalam program pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu 4 oktober 2023 lalu.
“Jangan mau kita terkena juga kolonialisme di era modern ini," ujarnya.
Kita gak sadar, tahu-tahu kita sudah terjajah secara ekonomi,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Pulau Angker Poveglia Jadi Milik Warga Venesia, Dari Legenda Horor ke Taman Harapan |
![]() |
---|
Selamat dari Jatuh dari Lantai 18, Balita di Hangzhou Hidup Berkat Pohon |
![]() |
---|
Sarang Tawon Radioaktif di Kompleks Nuklir AS, Saat Serangga Ungkap Warisan Berbahaya dari Masa Lalu |
![]() |
---|
Dari Mainan Jadi Senjata, Pistol Mesin Capit yang Mengancam Keselamatan Anak-anak di Jepang |
![]() |
---|
CATAT Daftar Kata Kunci Paling Haram Ditanyakan ke ChatGPT, Resmi Auto Dibanned Sistem AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.