Polisi Dalami Motif Orangtua Asuh Anak yang Meninggal di Sandai Ketapang

"Namun dokter bilang akan disampaikan disaat keluar hasil dari penelitian autopsi. Butuh waktu sekitar 1 - 2 minggu," jelasnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Ketua KPAD Kabupaten Ketapang Elias Ngiuk (topi) saat hadir dalam proses autopsi anak di Sandai. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Kepolisian Resor (Polres) Ketapang saat ini tengah fokus memeriksa orang tua angkat Yesa (7), anak yang meninggal dunia diduga akibat korban kekerasan oleh orang tua angkatnya di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Selain memeriksa orang tua angkat, polisi juga memeriksa keluarga angkat korban untuk mengetahui kronologis serta motif dugaan kekerasan terhadap korban.

"Yang sudah kami periksa ibu kandung, ibu angkat, ayah angkat serta karyawan di toko ibu angkat. Sisanya masih dalam bentuk interogasi dari beberapa tetangga dan karyawan belum kami masukkan BAP," kata Kasat Reskrim Polres Ketapang AKP Faris Kautsar, Kamis 30 November 2023.

Kawal Proses Autopsi, KPAD Ketapang Kutuk Keras Dugaan Kekerasan Terhadap Anak di Sandai

Saat autopsi, lanjut Faris, dokter sudah memiliki kesimpulan-kesimpulan dari analisa yang dilihat.

"Namun dokter bilang akan disampaikan disaat keluar hasil dari penelitian autopsi. Butuh waktu sekitar 1 - 2 minggu," jelasnya.

Faris mengungkapkan, hingga kini orang tua asuh masih berstatus sebagai saksi.

"Masih (saksi). Kita dalami semuanya biar dapat peran masing-masing. Takutnya tersangak tidak cuma satu," pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved