Varenia Aldero Wong, Mahasiswa Kalbar Pertama Magang di Kementerian Luar Negeri RI

Berita sukacita ini sempat menjadi perbincangan di sejumlah Dosen dan Mahasiswa Kampus Vare, mengingat Vare sebagai mahasiswi Hubungan Internasional F

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Varenia Aldero Wong. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berawal adanya mata kuliah magang di Kampus, Varenia Aldero Wong sempat mempertimbangkan untuk melakukan magang di Kota Pontianak. Apalagi, sebelumnya Vare telah menyelesaikan karya ilmiah terkait kebijakan migrasi di Kalbar untuk tugas praktikum.

Pertengahan bulan Juli, Vare dikontak temannya dari Universitas Cendrawasih Papua bahwa dia sedang magang di Kemlu RI.

"Saya tertarik dan menanyakan persyaratan untuk dapat magang di sana," ujarnya.

Sang teman pun memberikan kontak kenalannya yang bekerja di Kemlu RI dan Vare diarahkan untuk mengirimkan sejumlah berkas melalui email, antara lain Surat Pernyataan Kesediaan Magang dari Kampus, transkip nilai, termasuk data pribadi seperti Kartu Mahasiswa, KTP, dan CV.

Pertengahan Agustus, Vare memperoleh balasan email dan diterima untuk melakukan magang di Kemlu RI.

Berita sukacita ini sempat menjadi perbincangan di sejumlah Dosen dan Mahasiswa Kampus Vare, mengingat Vare sebagai mahasiswi Hubungan Internasional Fisip Untan yang pertama kali dapat magang di Kemlu RI.

Romi Wijaya Harapkan HMI Berperan Aktif Dalam Pembangunan

"Kebanyakan yang magang di Kemlu RI berasal dari fakultas lain. Apalagi, pendaftaran magang di Kemlu RI sangat selektif dan kompetitif, untuk jumlah pemagang dibatasi dari seluruh Indonesia. Dan menunggu konfirmasi untuk magang di sana juga membutuhkan paling cepat 3 bulan. Saya merasa sangat amat bersyukur karena dipermudah untuk memperokeh kesempatan yang luar biasa tersebut," ujarnya.

Menjadi mahasiswi FISIP Untan yang pertama magang di Kemlu RI saat itu, Vare tidak menutup peluang untuk teman-teman lainnya yang berminat magang di sana.

Sebulan pertama setelah Vare magang, Vare membantu dua temannya agar dapat magang di Direktorat Astimpas Kemlu RI.

"Awalnya saya ingin magang di Kemlu RI selama 1-2 bulan. Namun, dikarenakan beberapa Diplomat di Direktorat Vare magang sangat ramah dan meminta Vare untuk lebih lama lagi magang. Akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan kegiatan magang sampai awal Desember," ujarnya.

Keputusan ini sempat menjadi pertanyaan para dosen pembimbing skripsi yang memberikan izin magang yang sebelumnya hanya 1 bulan.

Sebelum Vare dihubungi untuk magang di Kemlu RI, Vare mengambil mata kuliah di Kampus untuk mengisi waktu luang, padahal SKS-nya sudah cukup dan tidak perlu mengambil mata kuliah di bidang lain.

"Tapi, puji Tuhan, Vare dapat menyelesaikan magang dengan mata kuliah (secara online) dengan baik. Sangat banyak pembelajaran, baik dari ilmu dan praktik yang Vare peroleh selama magang di Direktorat Astimpas Kemlu RI," ujarnya.

Berkat para Diplomat, Vare mengaku dapat bertemu dengan banyak Diplomat luar negeri, mengikuti banyak agenda pertemuan, menghadiri Kedubesan sejumlah Negara, dan terpilih menjadi Panitia Official diantara pemagang untuk agenda The 1st RI-RoK Young Leaders’ Dialogue.

"Saya juga memiliki kesempatan untuk menghadiri acara perpisahan Jusuf Kalla di Gedung Pancasila dan mengabadikan foto bersama Wakil Menteri Luar Negeri RI periode 2014-2019, Bapak Abdurrahman M. Fachir," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved