Sebanyak 10 Tenaga Kesehatan Diperbantukan Untuk Pelayanan Pasien DBD di RSUD Soedarso Pontianak
Seperti diketahui RSUD Soedarso Pontianak, saat ini sudah terjadi peningkatan jumlah pasien yang datang ke RSUD Soedarso.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyakit DBD, hingga memastikan pasien DBD mendapatkan penanganan yang cepat ketika sudah dibawa ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit maupun puskesmas.
Adapun untuk mengoptimalkan dalam pelayanan pasien DBD, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat bekerjasama dengan RSUD Soedarso Pontianak menambah tenaga kesehatan, dalam hal ini diperbantukan khusus untuk pelayanan pasien DBD di RSUD Soedarso.
“Kami menambah nakes ini untuk membantu pelayanan khususnya di RSUD Soedarso agar lebih optimal. Saya juga meminta kepada seluruh RS di kabupaten kota untuk menambah tempat tidur agar pelayanan lebih optimal,” ujarnya Kadiskes Kalbar, dr. Erna Yulianti kepada Tribun Pontianak, Minggu 19 November 2023.
Seperti diketahui RSUD Soedarso Pontianak, saat ini sudah terjadi peningkatan jumlah pasien yang datang ke RSUD Soedarso.
“Jadi kami (Diskes) bekerjasama dengan RSUD Soedarso dalam melakukan penambahan tenaga kesehatan yang memang kami ambil dari Klinik Utama Pemprov. Rencananya akan ada 10 nakes yang diperbantukan untuk RSUD Soedarso. Nanti untuk penempatannnya kami serahkan ke pihak RS bagaiama teknisnya,” ujar Erna.
Baca juga: Berikan Extra Bad di IGD, Direktur RSUD Soedarso Harap Semua Fasyankes Maksimal Tangani DBD
Tak hanya di tingkat Rumah Sakit, Erna juga meminta ditataran puskesmas untuk melakukan pelayanan pengobatan DBD agar lebih optimalkan.
“Kalau bisa pasien ditangani di puskesmas sehingga tidak perlu dirujuk (ke Rumah Sakit), tapi tetap untuk penanganan di puskesmas harus sesuai standar SOP penanganan DBD,” ujarnya.
Erna menyampaikan hingga minggu ke-45 ini kasus DBD di Kalbar meningkat, adapun pada kasus kesakitan DBD mencapai 5.046 kasus, dan 63 kasus meninggal.
Upaya Pemprov dalam hal ini Diskes Provinsi Kalbar juga sudah membuat Surat Edaran kepada bupati, wakil bupati, dan walikota untuk melakukan upaya penanganan DBD di wilayah masing-masing serta meningkatkan kewaspadaan dan mengajak masyarakat untuk bersama melakukan upaya gotong royong dalam membersihkan lingkungan di sekitar rumah, dalam mengantisipasi intensitas hujan yang turun.
“Saya harap masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terkait kasus DBD yang meningkat di musim hujan ini, dan untuk melihat lingkungan apakah ada genangan -genangan air yang potensi menjadi tempat hidupnya nyamuk, dan menutup tempat-tempat sebagai sumber air minum seperti tempayan dan gentong untuk di tutup dan diberi abate,” ujar Erna.
Kemudian, dilingkungan sekolah juga diingatkan kepada seluruh guru-guru agar memperhatikan lingkungan sekolah, dimana saja tempat yang potensial untuk hidupnya nyamuk.
“Untuk genangan air itu diusahakan dibersihkan baik di kolam, maupun tempat penampungan air, bahkan ban bekas untuk dibuang air yang tergenang di dalamnya,” ujar Erna.
Upaya lainnya, Diskes juga telah melakukan pendistribusian kepada kabupaten kota sesuai permintaam dengan mendistribusikan logistik seperti larvasida abate dan alat rapid test dalam upaya puskesmas untuk penegakan diagnosa DBD. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Lolos Seleksi Administrasi Calon Dirut PDAM, Deddy Malik Wujudkan Air Siap Minum Warga Pontianak |
![]() |
---|
Wakil Bupati Kapuas Hulu Ajak Masyarakat Muslim Jadikan Alquran Sebagai Pedoman Hidup |
![]() |
---|
5 Nama Desa Unik di Kubu Raya Mirip Nama Buah Lengkap Sejarahnya |
![]() |
---|
Enggang Polresta Pontianak Patroli untuk Antisipasi Balap Liar dan Jaga Harkamtibmas Kota Pontianak |
![]() |
---|
Layanan Stroke RSUD dr Soedarso Capai Level Rujukan Utama Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.