BPBD Provinsi Kalbar Turunkan Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana ke Kabupaten Kapuas Hulu
Seperti diketahui bahwa giat yang dilakukan BPBD Provinsi ini merupakan salah satu mandat dalam penjabaran tugas pokok dan fungsi.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kegiatan pengkajian kebutuhan pasca bencana yang berfokus pada Bencana Banjir yang rutin terjadi di Kecamatan Semitau Kabupaten Kapuas Hulu.
Kabupaten Kapuas Hulu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang memang menjadi langganan banjir ketika curah hujan maupun cuaca ekstrim melanda Kabupaten Kapuas Hulu.
Seperti diketahui bahwa giat yang dilakukan BPBD Provinsi ini merupakan salah satu mandat dalam penjabaran tugas pokok dan fungsi.
Salah satunya yakni melaksanakan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang terjadi di Provinsi Kalimantan.
Dalam melakukan tugas pokok dan fungsi yang dimaksud diperlukan suatu pengkajian terkait kebutuhan pasca bencana, dimana Pengkajian kebutuhan pasca bencana merupakan proses penting yang dilakukan setelah terjadinya bencana alam atau insiden serius lainnya.
Baca juga: Hasil PLN-Journalist Futsal Competition 2023: Insan Media di Pontianak Amankan 2 Gelar Juara
Dengan tujuan utama dari pengkajian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan mendesak dan jangka panjang dari individu, keluarga, komunitas, dan daerah yang terdampak bencana.
“Tentunya dengan informasi yang tepat dan komprehensif, pihak berwenang, lembaga kemanusiaan, dan organisasi penyelamat dapat merancang dan melaksanakan respons yang efektif,”ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar Daniel, Minggu 12 November 2023.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada 1 - 3 November 2023, Kepala BPBD Provinsi Kalbar menurunkan tim Kaji Cepat yang terdiri dari Lumumba Sianturi (Analis Kebencanaan Ahli Muda) dan Supriyono (Analis Kebijakan Ahli Muda) ke lokasi di Kecamatan Semitau Kapuas Hulu.
Adapun berdasarkan analisa yang Tim BPBD Provinsi Kalimantan Barat temukan, yakni ada beberapa penyebab terjadinya banjir di Kabupaten Kapuas Hulu khususnya di Kecamatan Semitau.
Diantaranya, Curah hujan yang tinggi dimana hujan deras dan berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan aliran air di sungai – sungai dan saluran air di wilayah Kecamatan Semitau.
“Apabila curah hujan melebihi kapasitas penampungan sungai maka air dapat meluap ke daerah sekitar sehingga menyebabkan terjadinya banjir,” ujar Daniel.
Lalu, Topografi di Kabupaten Kapuas Hulu khususnya di Kecamatan Semitau memiliki topografi yang beragam, diantaranya terdapat banyak sungai dengan daerah dataran rendah. Dimana bagian dataran rendah ini lebih rentan terhadap banjir karena air dapat dengan mudah mengalir ke wilayah – wilayah tersebut.
“Di samping itu, morfologi Kabupaten Kapuas Hulu umumnya berbentuk wajan (kuali) yang yang terdiri dari dataran rendah atau cekungan yang terendam air serta daerah danau rawa – rawa yang berair cukup dalam,”ungkapnya.
Selain itu terjadi Deforestasi, dimana Penebangan hutan dan perubahan tata guna lahan yang tidak terkontrol dapat mengurangi kemampuan alam untuk menyerap air hujan.
Hal ini dikatakannya dapat meningkatkan laju serta jumlah aliran air permukaan menuju sungai sehingga berkontribusi pada tingginya resiko banjir.
“Perubahan Iklim juga dapat menyebabkan pola cuaca yang ekstrim, dimana salah satunya adalah hujan lebat dengan intensitas tinggi dan sering terjadi. Dengan adanya kondisi cuaca ekstrim ini berpengaruh besar pada resiko banjir di Kabupaten Kapuas Hulu khususnya di Kecamatan Semitau,”jelasnya.
Selanjutnya, Peningkatan jumlah permukiman dan pengembangan kota serta pembukaan lahan perkebunan.
Yang apabila tidak direncanakan dengan baik maka dapat menyebabkan perubahan tata guna lahan yang mengurangi tingkat serapan dan aliran air alami. Sehingga meningkatkan resiko banjir.
“Pendangkalan sungai juga menjadi salah satu penyebab tingginya resiko banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, hal ini menyebakan berkurangnya daya tampung sungai untuk menerima tinginya curah hujan yang terjadi. Sehingga ketinggian muka air sungai pada saat terjadi luapan langsung masuk ke wilayah permukiman penduduk yang berada di daerah pinggiran sungai dan dataran rendah,”ujarnya.
Berdasarkan hasil monitoring Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) BPBD Provinsi Kalbar di Kecamatan Semitau, terdapat beberapa hal yang dapat kami laporkan diantaranya banjir di Kecamatan Semitau Kabupaten Kapuas Hulu memang sudah sering terjadi, dimana terakhir banjir besar yang melanda Kecamatan Semitau terjadi pada bulan November 2021.
Banjir ini menyebabkan 1.760 kepala keluarga dengan 4.970 jiwa di Kecamatan Semitau terdampak.
Disamping itu, dari sisi ekonomi juga sangat berdampak khususnya pada sektor perikanan, pertanian dan perkebunan masyarakat di Kecamatan Semitau.
“Dalam hal ini, Pemprov telah membangun infrastruktur jembatan (jembatan marsedan) dengan panjang 50 meter dengan lebar 6 meter yang menghubungkan antar kawasan Kecamatan Suhait dan Kecamatan Semitau dan sekitarnya untuk menjadi tumpuan bagi jalur transportasi orang dan barang,”ujarnya.
Jembatan ini sebelumnya merupakan jembatan kayu yang menopang arus transportasi yang cukup padat dan saat ini telah dibangun dengan kontruksi rangka baja yang lebih kuat guna menopang jalur transportasi di Kecamatan Semitau dan sekitarnya.
Dalam hal ini, Camat Semitau yakni Pane Pasogit menyampaikan dengan dibangunnya jembatan ini, maka alur transportasi dan distribusi orang dan barang yang melalui Kecamatan Semitau menjadi lebih baik dan aman.
Disamping itu, apabila terjadi banjir di Kecamatan Semitau, maka dengan adanya jembatan ini maka alur transportadi dan distribusi masih dapat dilakukan, karena tinggi dan lebar jembatan yang sudah diukur dengan menyesuaikan tinggi muka air .
Kondisi terakhir pada saat banjir besar melanda Kecamatan Semitau meskipun masih terdapat satu jembatan lagi yang tidak dapat dilalui pada saat banjir besar terjadi.
Sehingga membutuhkan jembatan darurat guna memperlancar arus orang dan barang.
“Saya ucapkan terima kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang telah memberikan perhatian dengan membangun Jembatan Marsedan yang berlokasi di wilayah Kecamatan Semitau. Jembatan ini sangat penting sekali untuk jalur transportasi dan distribusi orang dan barang yanh melalui wilayah Kecamatan Semitau,” ujar Camat Semitau.
Ia juga berharap satu unit jembatan yang masih sangat krusial saat ini dapat di prioritas untuk dibangun di Kecamatan Semitau yaitu jembatan Kecapah.
Mengingat fungsi Jembatan ini juga sama dengan jembatan Marsedan sebagai jalur transportasi serta distribusi orang dan barang yang menghubungkan Kecamatan Semitau dengan Kecamatan lainnya.
Selain itu, Berdasarkan pantauan Tim Jitupasna BPBD ProvinsicKalbar, kondisi jembatan saat ini masing menggunakan kontruksi kayu yang disampingnya digandeng dengan jembatan darurat untuk mengantisipasi apabila banjir melanda Kecamatan Semitau. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Pendapatan Ojek Pangkalan Turun 50 Persen Akibat Dermaga Ferry Tidak Beroperasi |
![]() |
---|
Pencuri Laptop Hingga Airsoft Gun di Sungai Kakap Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Harga Emas Tembus Rp 2,2 Juta per Gram di Pontianak |
![]() |
---|
Kafilah Mempawah Pulang Disambut Meriah, Ketua LPTQ : Tradisi Juara Harus Jadi Motivasi |
![]() |
---|
Lewat GEMA EMAS 2045, Windy Ajak Generasi Muda Kalbar Wujudkan Indonesia Maju |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.