Pj Gubernur Kalbar Inisiasi Kerjasama Organisasi Wanita dalam Pencegahan Stunting di Kalbar

“Sehingga pencegahan Stunting tersebut harus kita mulai yakni dari remaja putri, pasangan pranikah, ibu hamil dan menyusui,” ucapnya

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Foto bersama Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, didampingi Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari usai rapat bersama, di Praja 1 Kantor Gubernur Kalimantan Barat, pada Jumat 4 November 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gerakan dalam upaya Pencegahan stunting di Provinsi Kalimantan Barat terus dimasifkan dengan melibatkan berbagai pihak yang ada, dengan terus bersinergi, berkolaborasi, dan juga berinovasi dalam gerakan pencegahan stunting secara terpadu.

Dalam hal penanganan Stunting di Provinsi Kalimantan Barat, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, dan Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari menginisiasi kerjasama dengan melibatkan berbagai organisasi wanita di Kalbar.

Kerjasama ini nantinya akan ditandatangani bersama dihadapan Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian dalam kunjungan kerjanya ke Kalbar pada 8-9 November 2023.

Maka dari itu dilakukan Rapat Perjanjian Kerja Sama bersama Organisasi Wanita yang dipimpin oleh Pj Gubernur Kalbar Harisson, didampingi Pj Ketua TP PKK Provinsi Windy Prihastari, yang turut dihadiri TP PKK Provinsi Kalimantan Barat dan Persit Kartika Chandra Kirana Daerah XII/Tanjungpura, Bhayangkari daerah Kalimantan Barat, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah Kalbar, Korcab XII Jalasenastri Armada I, PIA Ardhya Garini Cabang 19/D.I Lanud Supadio, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Barat, di Praja 1 Kantor Gubernur Kalimantan Barat, pada Jumat 4 November 2023.

Baca juga: DPRD Kalbar Ajak Masyarakat Lakukan Pencegahan DBD Bersama

Harisson menyampaikan adapun tujuan kerjasama ini, untuk memperlancar dan mempermudah proses koordinasi dan fasilitasi dalam rangka pelaksanaan pencegahan dan penanganan stunting terpadu di Kalimantan Barat melalui bantuan pemikiran dan tenaga dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh para pihak.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Harisson menyampaikan mengenai turunnya angka Stunting di Kalimantan Barat yang masih terbilang lambat.

Maka sangat dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi dari seluruh stakeholder dalam menangani penurunan angka Stunting.

"Penanganan stunting itu harus banyak terobosan-terobosan. Sebab stunting ini turunnya itu paling-paling hanya 2 persen di tahun 2021 ke 2023. Padahal targetnya itu 2024 harus 14 persen. Untuk itu kita butuh sinergitas, kolaborasi dari semua stakeholder," ungkapnya.

Harisson mengatakan saat ini pengetahuan serta pola asuh dari orang tua yang rendah menjadi salah satu penyebab terjadinya Stunting pada anak.

“Sehingga pencegahan Stunting tersebut harus kita mulai yakni dari remaja putri, pasangan pranikah, ibu hamil dan menyusui,” ucapnya

Adapun untuk menangani salah satu penyebab terjadinya Stunting yang diakibatkan karena rendahnya pengetahuan dan pola asuh orang tua, Pj Gubernur Kalimantan Barat berharap kepada organisasi-organisasi wanita untuk dapat melakukan sinergitas dalam meningkatkan pengetahuan Ibu tentang pola asuh.

"Dalam penyebab stunting ini banyak faktor. Diantaranya yaitu rendahnya pengetahuan Ibu-ibu terhadap pola asuh. Mereka belum begitu paham. Nah sehingga pola asuh di keluarga-keluarga ini terhadap balita, baduta, balita tidak begitu baik. Inilah yang bisa menyebabkan terjadinya stunting,” ujarnya.

Untuk itu, Harisson berharap kesediaan Ibu-ibu dalam melakukan sinergitas organisasi wanita dalam meningkatkan pengetahuan Ibu tentang pola asuh tentang gizi keluarga.

Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalbar Windy Prihastari mengatakan bahwa sebetulnya dari setiap organisasi wanita sudah mempunyai program dan kegiatan masing - masing.

Namun, dengan adanya kerjasama ini tentunya menjadi kekuatan besar, karena dapat mensinergikan, mengkolaborasikan agar pencapai hasil yang lebih maksimal dalam menekan angka stunting.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved