Dinkes Sintang Kesulitan Solar untuk Fogging Cegah DBD, Pertamina Bantu 1000 Liter Dexlite

Pertamina memberikan bantuan 1000 liter BBM Dexlite untuk mempermudah pemerintah melakukan Fogging.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyerahkan bantuan berupa 1000 liter BBM jenis Dexlite kepada Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Bantuan program Pertamina Peduli diserahkan langsung oleh Agung Dwi Hanggara Sales Branch Menagar Wilayah III kalbar secara simbolis kepada Bupati Sintang, Jarot Winarno dan disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, Edy Harmaini dan Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, Ridwan Pane di pendopo Bupati, Jumat 3 November 2023 pagi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyerahkan bantuan berupa 1000 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Dexlite kepada Pemerintah Kabupaten Sintang.

Bantuan program Pertamina Peduli diserahkan langsung oleh Agung Dwi Hanggara Sales Branch Menagar Wilayah III kalbar secara simbolis kepada Bupati Sintang, Jarot Winarno dan disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, Edy Harmaini dan Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, Ridwan Pane di pendopo Bupati, Jumat 3 November 2023 pagi.

Pertamina memberikan bantuan 1000 liter BBM Dexlite untuk mempermudah pemerintah melakukan Fogging sebagai langkah pencegahan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini marak di Kabupaten Sintang.

"Bantuan untuk cegah DBD di Kabupaten Sintang dari pertamina Patra Niaga regional Kalimantan memberikan bantuan sebesar 1000 liter dexlite. Ini sesuai dengan kebutuhan dari Dinas Kesehatan," kata Agung Dwi Hanggara Sales Branch Menagar PT Pertamina Patra Niaga Wilayah III kalbar.

Mekanisme penyaluran bantuan BBM Dexlite ke Puskesmas di tingkat kecamatan akan diatur langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang untuk memudahkan pelaksanaan Fogging.

"Penyalurannya nanti kami berikan voucher MyPertamina ke Dinas Kesehatan untuk dibagikan ke Puskesmas. Nanti pihak Puskemas bisa langsung ambil ke SPBU ditunjuk," ujar Agung.

Bappeda Sintang Gelar Konsultasi Publik Serap Saran Masyarakat untuk Susun KLHS

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, penderita DBD sejak Januari sampai dengan 1 November 2023, kasusnya sudah mencapai 538 kasus, 8 orang di antaranya meninggal dunia.

"Pihak Puskesmas bisa langsung menuju ke SPBU yang ditunjuk untuk mengambil BBM Dexlite sebagai bahan bakar Fogging. Harapannya dengan bantuan ini kasus DBD di Sintang bisa ditekan," harap Agung.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Harmaini merasa bersyukur dengan adanya bantuan BBM dari Pertamina.

Diakui Edy, selama ini pihaknya kesulitan memperoleh solar di SPBU ketika akan melakukan fogging di lapangan saat ada ditemukan kasus DBD.

"Kita dapat bantuan 1000 liter untuk dexlite. Itu untuk membantu fogging. Karena kita kesulitan mendapatkan solar. Solar, kan subsidi kemudian kita rebutan juga. Ini kendala ini selama ini," ungkap Edy.

BPS: 3,86 Persen Warga Kalbar Minum Air Ledeng

Menurut Edy, kasus DBD di Kabupaten Sintang masih tinggi. Namun, angka kesembuhan pasien juga tinggi karena cepat mendapatkan pertolongan.

"Yang bahaya itu, kalau terlambat. Masyarakat harus patuh. Kalau demam langsung periksa darah," jelasnya.

Edy berencana membagikan bantuan BBM dari Pertamina ke 20 Puskemas yang ada di Kabupaten Sintang, supaya merata. "Alhamdulillah dapat bantuan dari Pertamina," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi mengungkapkan ada banyak sekali jentik nyamuk penyebab DBD belum diberantas, khususnya di wilayah Kecamatan Sintang sebagai daerah endemis.

"Catatan kami, angka bebas jentik di Kecamatan Sintang dari 4 kelurahan rata-rata 37 persen yang diharapkan minimal 90 persen. Di sana berarti masih banyak masyarakat yang beternak nyamuk terutama nyamuk aides aygepti tentunya di sinilah yang menjadi perhatian kita," ungkap Darmadi.

Darmadi meminta keterlibatan aktif masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dinas Kesehatan kata dia, tidak bisa bergerak sendiri turun ke rumah-rumah untuk melakukan sosialisasi.

"Tentunya masyarakat kami harap kalau tidak bisa menguras tentunya menutup, kalau tidak ya silahkan ambil abate supaya nyamuk yidak berkembang biak. Karena cukup 12 hari saja nyamuk itu sudah bisa menjadi dewasa. Di sini pergerakan masyarakat yang kami perlukan," jelas Darmadi.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved