Politeknik Negeri Pontianak, Sambas dan Ketapang Bahu Membahu Majukan Kalbar

Program ini mengubah paradigma penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dari supply oriented menjadi demand oriented...

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Konsorsium PTV Pengampu Ekosistem Kemitraan Kalimantan Barat menyelenggarakan kick off & diskusi publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Orcharzd Gajah Mada Pontianak, Selasa 24 Oktober 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Terkait arahan presiden tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang dituangkan di dalam Perpres 68 Tahun 2022 yang kemudian ditindaklanjuti oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2023 tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

"Melalui Perpres dan peraturan menteri tersebut, terbentuklah Strategi Nasional Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, serta Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV) dan Tim Kooordinasi Daerah Vokasi (TKDV)," terang Ahmad Saufi, Asisten Deputi Bidang Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan / Ketua Tim Koordinasi Vokasi Nasional saat hadiri saat hadiri kick off & diskusi publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak, Selasa 24 Oktober 2023.

Lebih lanjut katanya, tentunya daerah nanti akan mengadakan pertemuan-pertemuan dipimpin oleh Sekda sebagai Ketua TKDV Kalbar, beranggotakan kepala-kepala OPD Wakil Ketua Bapeda Provinsi, Wakil Ketua 2 Kadin daerah provinsi, anggotanya cerdik pandai para univesitas yakni Politeknik Negeri Pontianak, Sambas dan Ketapang. 

Program ini mengubah paradigma penyelenggaraan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dari supply oriented menjadi demand oriented, yang berfokus pada kebutuhan tenaga kerja dan lapangan usaha.

Ahmad menjelaskan program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah merupakan program riset yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dengan pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Program ini merupakan grand design riset pengembangan di daerah/wilayah dalam kurun waktu 3 tahun mengacu pada potensi dan keunggulan di daerah serta agenda prioritas

Program ini bertujuan mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antar satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah untuk menghasilkan policy brief yang berisi workforce planning dan innovation planning guna menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi atau kebutuhan daerah, kemudian menghasilkan inovasi model/produk/desain/sistem yang dibutuhkan bagi pengembangan sektor prioritas daerah.

Perubahan yang sangat dinamis di bidang ekonomi, teknologi informasi dan sosial kemasyarakatan dewasa ini telah mendorong individu untuk meningkatkan kompetensi agar mampu bersaing di pasar tenaga kerja, baik di level lokal, nasional maupun global.

Untuk itu, salah satu tantangan bagi dunia pendidikan, utamanya pendidikan vokasi adalah bagaimana mampu menghasilkan lulusan yang siap dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dengan berbagai variasi kemampuan.

Untuk memenuhi kebutuhan SDM terampil di kelima sektor unggulan diperlukan sinergi “Pentahelix” antara Perguruan Tinggi-Pemerintah Daerah-DUDI-Media-Komunitas.

Dikesempatan yang sama Widodo PS Direktur Politeknik Negeri Pontianak mengapresiasi program kemitraan ini. 

"Dengan adanya Ekosistem kemitraan ini kita tidak bergerak sendiri-sendiri. Tapi kita lebih secara konsorsium dengan Politeknik Negeri Ketapang dan Sambas dibawah binaan pusat menggandeng juga pemprov, ayo apa permalahan yang ada di lapangan, kita siap melakukan riset untuk apapun namanya sehingga kita menjadi lebih baik," ujarnya.

"Mungkin kita terlalu banyak di kampus sehingga wawasan kurang, dengan adanya pertemuan dengan pihak pemda, seterusnya dengan masyarakat dan bumdes ternyata banyak permasalahan yang harus kita selesaikan. Perlu adanya penelitian tentang permasalahan di lapangan. sehingga kita bisa berinovasi dengan daerah kita masing-masing," lanjutnya lagi.

Widodo menegaskan Intinya Politeknik Pontianak akan saling bahu membahu dengan Politeknik Sambas dan Ketapang untuk memajukan Kalimantan Barat.

Hal senada juga disampaikan Direktur Politeknik Negeri Sambas Yuliansyah. 

Harapkan pertemuan ini menjadi interpoint untuk follow up selanjutnya terkait revatilasasi pendidikan vokasi.

Direktur Politeknik Negeri Ketapang Irianto sangat bersyukur dengan adanya program vokasi ini.

"Dengan adanya vokasi ini, kami sangat bersyukur. Menguatkan kita ada 'payungnya' ketika kita semakin eksis dengan indsutri sehinga membawa kegiatan-kegiatan kepada industri di ketapang  ini dikomandani oleh Bapeda dan Sekda Kadin," tambahnya. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved