Hadapi Tahun Politik, Maman Ajak PWPM Kalbar Bangun Narasi-narasi yang Konstruktif

PWPM Kalbar harus bisa menghasilkan kader-kader yang betul-betul siap untuk diterjunkan ke tengah masyarakat

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/FIRDAUS
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurahman saat menyampaikan pidato kebangsaan, Sabtu 7 Oktober 2023 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pimpinan  Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2023-2027 resmi dikukuhkan di Hotel Golden Tulip Pontianak, Sabtu 7 Oktober 2023.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurahman berharap PWPM Kalbar menjadi organisasi yang progresif dan berkontribusi nyata terhadap masyarakat.

"Harapan saya teman-teman Pemuda Muhammadiyah bisa menjadi organisasi kepemudaan yang progresif, yang napak bumi yang artinya terus memiliki karya kontribusi nyata buat masyarakat," jelasnya saat diwawancarai.

Oleh karenanya, kata Maman, PWPM Kalbar harus bisa menghasilkan kader-kader yang betul-betul siap untuk diterjunkan ke tengah masyarakat.

"Karena sekarang ini kan, di tantangan zaman ini kan, kita sudah ndak bisa lagi hanya sekedar bernarasi kan, tapi gimana caranya Pemuda Muhammadiyah harus betul-betul menjadi organisasi yang memberikan karya-karya nyata lah buat masyarakat," tuturnya.

Lantik Pengurus PWPM, Pj Gubernur Harisson Harap  PWPM Kontribusi dalam Pembangunan Kalbar

"Walaupun memang saya sudah sangat paham bahwa Pemuda Muhammadiyah adalah salah satu ormas Muhammadiyah yang terdepan mendorong hal-hal ataupun program-program amaliahnya dengan program pendidikan dan kesehatan," tambahnya.

Tak hanya itu, lanjut Maman, menghadapi tahun politik Pemilu 2024, PWPM Kalbar harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kondusifitas di tengah masyarakat.

PWPM Kalbar pun diharap bisa jadi pelopor mengangkat narasi-narasi politik yang mengedepankan pendekatan intelektual, konsep dan gagasan, bukan yang memecah belah.

"Contoh ini kan kita lihat sekarang sudah banyak, sudah mulai bertebaran menjelang pemilu, kata-kata yang gak pantas, memaki kanan kiri, mengatakan si ini begitu si itu begitu, saya berharap Pemuda Muhammadiyah berada pada posisi yang bisa menetralisir," ungkapnya.

Maman menegaskan, sejatinya perbedaan pandangan politik bukan lah suatu perusahaan apabila yang diperdebatkan adalah perdebatan yang konseptual, ide dan gagasan, sehingga jadi narasi yang jauh lebih konstruktif.

"Supaya ini juga bisa menjadi pembelajaran politik buat masyarakat Kenapa kok mau jadi Presiden? Kenapa kok mau jadi Gubernur? Kenapa kok mau jadi Bupati? Kenapa kau menjadi Wali Kota? Kenapa kok mau menjadi DPRD Kabupaten Kota? Kenapa kok mau jadi DPRD Provinsi? Kenapa kok mau menjadi DPR RI? Ya sampaikan!" imbuhnya.

"Artinya sampaikannya apa? karena dia ingin melakukan program a b dan c, jadi itu yang jauh lebih positif supaya masyarakat juga tercerdaskan, begitulah kurang lebih," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved