Pj Gubernur Sebut Siap Memfasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Kalbar

"Kita siap fasilitasi, tapi memang perlu diperdalam lagi kajian-kajian lingkungan terhadap pembangkit listrik ini," katanya kepada tribunpontianak.co.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa 12 September 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dewan Energi Nasional (DEN) telah mengkaji potensi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan menyebutkan wilayah terbanyak ada di Kalimantan Barat.

Adapun menurut informasi yang tribun himpun kawasan sekitar Pantai Gosong dan Pulau Semesak Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, menjadi salah satu yang diusulkan sebagai lokasi pembangunan Perusahaan Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan Pemerintah Provinsi Kalbar akan siap memfasilitasi terkait pembangunan Perusahaan Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

"Kita siap fasilitasi, tapi memang perlu diperdalam lagi kajian-kajian lingkungan terhadap pembangkit listrik ini," katanya kepada tribunpontianak.co.id saat diwawancarai pada Selasa, 12 September 2023.

Ia juga menjelaskan, dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) di pulau Kalimantan akan meningkat ya investasi secara pesat.

Kawasan Laut Pantai Gosong dan Pulau Semesak Bengkayang Akan Dibangun PLTN, Ini Kata Pengamat

"Tentunya ini akan dibarengi dengan kebutuhan konsumsi pemasok tenaga listrik dan yang paling efesien itu memang tenaga nuklir," jelasnya.

Dijelaskannya lagi, tenaga nuklir sendiri sebenarnya cukup aman, hanya saja perlu dikaji lagi dari segi lingkungan.

"Sebenarnya sudah kita coba juga untuk alat-alat diagnostik itu di RSUD dr Soedarso itu sudah menggunakan diagnostik kedokteran nuklir dan aman dari segi kesehatan bahkan sangat membantu untuk penegakan diagnostiknya," jelasnya.

"Sekali lagi dengan adanya pembangkit listrik tenaga nuklir ini, Pemerintah Provinsi akan memfasilitasi dan akan kita kaji lagi dampak lingkungan," tutupnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved