Kawasan Laut Pantai Gosong dan Pulau Semesak Bengkayang Akan Dibangun PLTN, Ini Kata Pengamat

"Apakah saya setuju atau tidak? Saya setuju kalau kita harus mempunyai ketahanan dan kemandirian energi. Di antara cara untuk mencapai ketahan dan kem

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD FIRDAUS
Pengamat dan Dosen Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura Pontianak, Kiki Prio Utomo. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kawasan laut sekitar Pantai Gosong dan Pulau Semesak, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, menjadi salah satu yang diusulkan sebagai lokasi pembangunan Perusahaan Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia.

Pengusulan pembangunan PLTN di kawasan tersebut telah mempertimbangkan aspek sosial, keamanan maupun geologi.

Bahkan, kawasan laut sekitar Pantai Gosong dan Pulau Semesak, Kabupaten Bengkayang ini jadi yang paling potensial dari 28 wilayah lainnya yang direkomendasikan sebagai lokasi pembangunan PLTN.

Pengamat dan Dosen Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura Pontianak, Kiki Prio Utomo ST MSc menyatakan setuju dengan rencana pembangunan proyek strategis nasional tersebut asalkan dengan beberapa catatan.

Ia menjelaskan untuk membangun ketahanan dan kemandirian energi berbahan dasar nuklir semacam ini, setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan yakni keamanan; politik; teknologi; geografi.

Yang mana keempat hal ini harus semuanya terpenuhi guna mendukung pembangunan tersebut.

"Apakah saya setuju atau tidak? Saya setuju kalau kita harus mempunyai ketahanan dan kemandirian energi. Di antara cara untuk mencapai ketahan dan kemandirian adalah dengan memiliki energi dari sumber yang dapat digunakan untuk waktu lama dan dapat digunakan untuk membangkitkan cukup energi guna memenuhi berbagai kebutuhan. Cara lain adalah dengan penggelolaan penggunaan energi sehingga lebih efisien," paparnya kepada Tribun Pontianak, Selasa 12 September 2023.

Di Forum ASEAN - AIPF, Dirut PLN Suarakan Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi

"Nah sumber energi ini banyak termasuk nuklir, terkait nuklir persoalannya adalah pada (1) keamanan; (2) politik; (3) teknologi; (4) geografi. Umumnya 4 hal ini belum semua atau tidak selalu semua mendukung penggunaan energi nuklir," jelasnya.

Oleh karenanya, jika keempat hal sebagaimana yang tersebut di atas belum bisa terpenuhi, maka dirinya cenderung agar dapat menggunakan sumber energi selain nuklir.

"Jadi kembali ke pertanyaan: saya lebih memilih jika ada sumber energi lain yang dapat dipakai dulu sebelum nuklir, maka pakailah energi itu sampai kita siap dengan 4 hal di atas," imbuhnya.

"Nuklir dapat disiapkan dengan lebih dulu menyiapkan 4 hal di atas," tegasnya.

Lebih lanjut, menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa jika terealisasi pembangunan PLTN ini akan memicu berbagai dampak, baik positif maupun negatif.

"Dampak positif: Kalbar dan Kalimantan ketahanan energinya akan meningkat dan akan mendorong banyak kegiatan industri, juga kegiatan lain pada kehidupan masyarakat: kesehatan, pendidikan, transportasi dan lainnya," tuturnya.

"Dampak negatif: akan ada perubahan besar pada pemanfaatan kawasan, nilai ekonomi kawasan dan lingkungan hidup di sekitar lokasi PLTN dan akan ada risiko yang terus menerus perlu dikelola selama PLTN ada," tandasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved