Breaking News

Dinkes Mempawah Catat 20.108 Kasus ISPA Sepanjang 2023

Alpino mengungkapkan jumlah kasus ISPA di Kabupaten Mempawah dimulai sejak Januari 2023 tercatat sebanyak 2.590 kasus.

Penulis: Ramadhan | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Istimewa
Pengelola Program Diare Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Alpino 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Mempawah mencatat terdapat 20.108 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Mempawah tentang waktu Januari hingga Agustus 2023.

"Untuk data ISPA sepanjang Tahun 2023 dari Januari hingga Agustus sudah mencapai 20.108 kasus. Memang data ini cukup tinggi, namun tidak ada yang sampai meninggal dunia," ujar Analisis Penyakit Penular yang juga Pj ISPA Dinkes PPKB Mempawah, Alpino, Selasa 12 September 2023.

Alpino menegaskan meskipun jumlah kasus terbilang tinggi, namun tidak ada warga atau pasien asal Kabupaten Mempawah yang menjadi korban ISPA hingga meninggal dunia.

Melainkan, semua pasien ISPA hanya menjalani rawat jalan.

“Alhamdulillah, tidak ada yang sampai meninggal dunia. Bahkan, tidak ada yang harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, semuanya hanya menjalani rawat jalan saja dan telah sembuh,” tegasnya.

Cegah Penyakit ISPA, RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Berikan Penyuluhan

Alpino mengungkapkan jumlah kasus ISPA di Kabupaten Mempawah dimulai sejak Januari 2023 tercatat sebanyak 2.590 kasus.

Kemudian pada Februari ada 2.415 kasus.

Selanjutnya pada bulan Maret ada 2.708 kasus, April ada 2.378 kasus, Mei sebanyak 2.503 kasus, Juni menjadi 1.952 kasus, dan di bulan Juli dilaporkan terdapat 2.258 kasus ISPA.

“Puncaknya pada Agustus, ISPA meningkat drastis menjadi 3.304 kasus atau hampir naik 50 persen dari bulan sebelumnya. Sehingga hingga saat ini sudah ada 20.108 kasus ISPA di Kabupaten Mempawah," ungkapnya.

Terkait sebarannya, Alpino mengatakan dari data yang dihimpun pihaknya, mayoritas kasus ISPA dilaporkan dari sejumlah Puskesmas di Kabupaten Mempawah.

“Dari laporan yang masuk ada tiga puskesmas dengan catatan kasus ISPA cukup tinggi. Yakni, di Puskesmas Mempawah Hilir, Puskesmas Antibar dan Puskesmas Sungai Pinyuh,” jelasnya.

Kadis Kesehatan Sambas Ungkap Cara Cegah ISPA Melalui Cara Berikut

Disampaikan Alpino, meningkatnya kasus ISPA di bulan Agustus disebabkan terjadinya musim kemarau yang memicu terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan hingga terjadi kabut asap di sejumlah lingkungan masyarakat.

Dikatakan Alpino, kabut asap dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat, terutama menyangkut kasus ISPA. Untuk itu, dia menghimbau masyarakat agar pro aktif memeriksakan diri dan melaporkan ke fasilitas-fasilitas kesehatan di lingkungannya apabila mengalami gejala ISPA. Agar, permasalahan kesehatan itu dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat.

“Bagi masyarakat yang menderita ISPA hendaknya secepat mungkin memeriksakan diri. Jika mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat, maka ISPA bisa disembuhkan dengan baik,” tutupnya.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved