Waspada Umur Segini Rawan Terinfeksi DBD di Kalbar hingga Sebabkan Kematian

Erna Yulianti bilang, hingga bulan Agustus kemarin, DBD telah mengakibatkan setidaknya 27 orang di Kalbar meninggal dunia.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kompas.com
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengungkapkan hingga pekan ke-35 tahun 2023 penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) telah mencapai 2231 kasus di seluruh Kalbar.

Erna Yulianti bilang, hingga bulan Agustus kemarin, DBD telah mengakibatkan setidaknya 27 orang di Kalbar meninggal dunia.

Sebagian besar yang meninggal dunia akibat DBD tersebut adalah anak-anak usia 5 - 14 tahun.

"Kasus DBD yang dilaporkan dari kabupaten kota yang meninggal golongan umur 5 sampai dengan 14 tahun," ujarnya kepada TribunPontianak.co.id, Selasa 5 September 2023.

Juni Hingga September 2023, RS Yarsi Tangani 211 Kasus DBD, Mayoritas Anak-anak

Dari 14 kabupaten kota di Kalbar, angka kematian akibat DBD terjadi paling banyak di Mempawah, yakni 7 kasus.

Kemudian Kubu Raya dan Sintang masing-masing 4 kasus.

Ketapang, Sekadau dan Sambas masing-masing 2 kasus.

Kayong Utara, Melawi, Pontianak, Bengkayang dan Landak masing-masing 1 kasus.

Kasus DBD di Kalbar Belum Melandai, 27 Anak Meninggal Dunia Sepanjang 2023

Sedangkan Kapuas Hulu, Singkawang dan Sanggau 0 kasus.

Angka kematian berdasarkan bulan di tahun 2023 terjadi paling banyak pada Juli, yakni 11 kasus.

Sedangkan pada bulan Agustus kemarin, tercatat ada 7 kasus kematian.

Kemudian di bulan Juni 4 kasus kematian, Mei 1 kasus dan April 4 kasus.

Untuk Januari hingga Maret 0 kasus.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved