Tutup Program SLI, BMKG Wilayah II Tangerang Harap Petani di Sintang Beradaptasi Perubahan Iklim
Para petani di Kecamatan Kelam Permai belajar di SLI untuk diberikan edukasi mengenai informasi serta adaptasi terhadap cuaca dan iklim esktrem.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat menggelar panen raya dan Penutupan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional Kalimantan Barat Tahun 2023 di Desa Kebong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang pada Sabtu 2 September 2023.
Para petani di Kecamatan Kelam Permai belajar di SLI untuk diberikan edukasi mengenai informasi serta adaptasi terhadap cuaca dan iklim esktrem dalam pertanian.
Selain dibekali materi soal cuaca dan iklim, para petani juga langsung menanam padi varietas Inpari Zink dengan sistem tanam jajar legowo.
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto mengatakan target SLI untuk memberikan pemahaman pada para petani agar mampu memahami informasi yang disampaikan oleh BMKG secara baik dan benar serta didemontrasikan.
“Tentunya kondisi di lapangan juga tergantung dengan kondisi musim, tanah dan sebagainya, ini harus kita antisipasi. Cucaca dan iklim adalah merupakan banyak hal yang menganut ketidakpastian dan informasi teknlogi saat ini diharapkan BMKG mampu memberikan pemahaman yang lebih pada masyarakat terutama petani, agar mampu beradaptasi dengan perubahan iklim yang saat ini sedang terjadi,” kata Hartanto.
• Harga Beras Naik, Bulog Distribusikan Beras Medium ke 5 Pasar di Sintang untuk Stabilkan Harga
• Bantu Warga Penuhi Akses Pasokan Air Bersih, Polres Sintang Salurkan Bantuan Pompa Air
Hartanto menyebut, pengetahuan para petani kian meningkat setelah mengikuti SLI bersama dengan BMKG.
“Selanjutnya kita mengawal agar informasi ini tidak terputus, tidak hanya di SLI, tapi berkelanjutan. Diharapkan nanti alumni SLI ini tetap menjalin koordinasi dan informasi pada BMKG. Diharapkan dengan adanya SLI ini minimal satu orang bisa berbagi pengetahuan kepada dua orang petani di sekitarnya. Diharapkan dari tahun ke tahun tidak hanya para petani yang mendapatkan SLI, tapi banyak petani lain yang dapat informasi yang sama,” harapnya.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah,Luhur Tri Uji Prayitno mengatakan bahwa SLI ini merupakan kegiatan pusat yang diselenggarakan di daerah.
Menurut Luhur, masih banyak kabupaten/kota di Kalbar yang belum tersentuh program SLI.
“Program SLI di Sintang sudah dua kali. 14 Kabupaten kota belum keseluruhan dapat. Terutama daerah Ketapang belum tersentuh oleh BMKG,” ujar Luhur.
Luhur berharap, lewati program SLI dapat meningkatkan ketahanan pangan, terutama tanaman padi di kalbar, tidak hanya padi, tapi juga jagung, kedelai dan komoditas perkebunan lainnya.
“SLI ini bukan hanya untuk tanaman padi saja. Komuditas perkebunan kita belum pernah yang paling utama adalah padi,” jelasnya.
(*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Aksi Damai Mahasiswa UPB Pontianak di DPRD Kalbar, Suarakan 7 Tuntutan |
![]() |
---|
DPRD Kalbar Minta Pemerintah Galakan Vaksinasi Guna Cegah Penyakit Campak pada Anak |
![]() |
---|
Kurangi Acara Seremonial, Gubernur Kalbar Dorong Gerakan Sosial dan Hidup Sederhana |
![]() |
---|
Wabup Heroaldi Hadiri Rapat Paripurna Raperda Perubahan APBD Sambas |
![]() |
---|
Gubernur Kalbar Imbau Orang Tua Pastikan Anak Mendapatkan Imunisasi Campak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.