Berita Viral

TEKA Teki Sebab Kematian Pelajar Madrasah di Lamongan Masih Misteri, Keluarga Tunggu Hasil Autopsi

Korban yang berinisial MHN itu meninggal dunia dengan luka di sejumlah bagian tubuhnya. MHN meninggal dunia diduga karena dianiaya.

Editor: Hamdan Darsani
Dok. Kompas.com
Ilustrasi - Seorang pelajar Madrasah di Lamongan dikabarkan meninggal dunia lantaran mendapatkan kekerasan. Saat ini keluarga tengah menunggu hasio Autopsi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kasus kekerasan di lingkungan sekolah terjadi lagi.

Kali ini pelajar kelas 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Lamongan, Jawa timur meninggal dunia.

Dugaanya karena mendapatkan tindaka penganiayaan.

Korban yang berinisial MHN itu meninggal dunia dengan luka di sejumlah bagian tubuhnya.

MHN meninggal dunia diduga karena dianiaya.

Siswa Kelas 12 SMA di Sukabumi Ditangkap Polisi Setelah Aniaya Adik Kelas dengan Senjata Tajam

Hal tersebut disampaikan oleh orang tua korban, Basuni (38).

Wali kelas korban mendatanginya, Jumat 25 Agustus 2023 lalu dan mengabari bahwa korban berada di RS Suyudi, Paciran, Lamongan.

Basuni pergi ke rumah sakit dan mendapai MHN sudah tewas dengan sejumlah luka.

Basuni melaporkan hal tersebut ke Polres Lamongan dan meminta autopsi.

Jenazah korban dibawa ke RSUD dr Soegiri untuk proses penyelidikan.

Wakasek Kesiswaan tempat korban bersekolah, Muhammad Fatih Taqiyyuddin mengatakan, korban sebelum meninggal masih mengikuti proses belajar seperti biasa.

Namun pada kamis 24 Agustus 2023, MHN mengeluh sakit dan oleh wali kelasnya, korban diminta istirahat di kamar pengurus.

"Mengaku sakit itu Kamis 24 Agustus 2023, sekitar pukul 11.30 WIB, lalu diminta istirahat di kamar pengurus pondok," ungkap Fatih.

Ia mengatakan, hanya itu informasi yang diketahuinya.

"Itu yang saya dengar," jelasnya.

MHN istirahat tak sendirian, namun juga bersama dengan seorang siswa yang juga sakit.

Danang Eko Saputra selaku Ketua Ponpes mengatakan, MHN meninggal saat menjelang subuh.

Cinta Indra Bekti Terhalang Restu Ibu Aldila Jelita, Pengacara Sayangkan Kejadian Tahun 2016 Terkuak

"Saya bangunkan, ternyata tidak merespons dan badannya sudah kaku," ungkap Danang.

Mengutip Surya.co.id, Danang bersama pengurus pondok pun membawa MHN ke dokter.

"Hasil pemeriksaan dokter, baru dipastikan kalau MHN sudah meninggal," ujarnya.

Setelah itu, korban dibawa kembali ke ponpes lalu kemudian dibawa ke RS Suyudi.

Kepada orang tua korban, Basuni, Danang dan Nur Salim menginformasikan kalau MHN sedang ada di RS Suyudi.

"Kami hanya menyampaikan kalau putra pak Basuni ada di RS Suyudi," kata Danang.

Ia memastikan, tak ada dugaan penganiayaan terhadap MHN.

Sebelum meninggal dunia, MHN masih sempat bercanda dengan teman-temannya.

"Jadi tidak ada perkara apa-apa. Mereka guyon, seperti guyonan anak-anak pondok," ucapnya.

Saat ditanya soal adanya luka di selakangan korban,

Danang menyebut hal tersebut karena lecet sering digaruk.

"Jadi lecetnya karena sering digaruk," Danang.

Pihaknya, kata Danang menyerahkan kasus ini kepada polisi.

Selain itu, pihak Ponpes juga melakukan investigasi internal.

Dikonfirmasi kabar soal korban meninggal di kelas, Danang menampik hal tersebut.

"Tidak di kelas, tapi di kamar pengurus," tegas Danang.

Pihak kepolisian melakukan pendalaman mengenai kasus tewasnya MHN.

Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua korban.

Sebanyak 17 orang dari santri dan pengajar juga telah diperiksa oleh penyidik.

"Hari ini (Senin, 28 Agustus) ada 17 saksi yang sedang dimintai keterangan oleh penyidik," ungkapnya, diktuip dari Surya.co.id.

Orang tua korban sudah dimintai keterangan.

"Jadi saksi orang tua korban sudah dimintai keterangan oleh penyidik," ujarnya.

Selain itu, Anton juga mengatakan, pihaknya sedang menunggu hasil autopsi dari RSUD Lamongan.

"Sudah virtual otopsi tinggal hasilnya. Di RSUD Lamongan," kata Anton, dikutip dari Kompas.com. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Awalnya Ngeluh Sakit, Siswa MTs di Lamongan Tewas Diduga Dianiaya, Polisi Kini Periksa Belasan Saksi,

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved