Kemendikbud dan Komisi X DPR RI Dorong Sekolah-sekolah di Kalbar Terapkan Rapor Pendidikan
Pembahasan dalam agenda ini berfokus terhadap pemanfaatan rapor pendidikan Indonesia untuk perbaikan pembelajaran.
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 165 guru SD, SMP, SMA dan SMK se-Kota Pontianak mengikuti workshop pendidikan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek RI dan Komisi X 10 DPR RI di Hotel Maestro Kota Pontianak, Kamis 24 Agustus 2023.
Pembahasan dalam agenda ini berfokus terhadap pemanfaatan rapor pendidikan Indonesia untuk perbaikan pembelajaran.
Direktorat Sekolah Menengah Atas Kemendikbudristek RI, Purwadi Sutanto mengatakan agenda yang juga diselenggarakan di seluruh Indonesia ini merupakan refleksi daripada hasil asesmen nasional.
"Ini kegiatan bersama antara Kemendikbud dengan Komisi X, dalam rangka merefleksi hasil asesmen nasional, lalu juga menterjemahkan rapot pendidikan di satuan pendidikan dan di daerah-daerah untuk ditindaklanjuti," ujarnya saat diwawancarai di sela-sela agenda.
"Ini perlu kita sosialisasikan, kita berikan pemahaman kepada satuan pendidikan, kepada dinas, kepada pengawas, kepada sekolah, supaya paham tentang rapor pendidikan ini untuk perbaikan pembelajaran," sambungnya.
Baca juga: Update Kondisi Udara Pontianak Hingga Sore Kamis 24 Agustus 2023
Olah karenanya lah, lanjutnya, dalam sosialisasi ini menghadirkan semua guru-guru dari seluruh tingkatan satuan pendidikan.
"Untuk mengenali capaian pembelajaran dalam rapor pendidikan ini," tuturnya.
Purwadi menjelaskan rapor pendidikan sangat bermanfaat untuk mengukur capaian pembelajaran dari tahun ke tahunnya.
"Kita lihat apakah terjadi kenaikan atau penurunan, kalau terjadi penurunan tentu akan dilakukan refleksi untuk perbaikan pembelajarannya," katanya.
"Maka kepala sekolah dan guru-gurunya harus bersama-sama melihat rapor pendidikannya satuan pendidikan tersebut untuk melakukan refleksi, kalau sudah bagus ya juga harus dilakukan refleksi supaya tetap bagus, kalau yang masih rendah untuk dilakukan perbaikan pembelajarannya," jelasnya.
Senada dengan itu, Anggota Komisi X DPR RI, Adrianus Asia Sidot mengatakan rapor pendidikan adalah salah satu upaya pemerintah dalam melakukan transformasi sistem pembelajaran di Indonesia.
"Rapor pendidikan ini kan merupakan pemetaan mutu, di masing-masing sekolah itu mutunya seperti apa," ujarnya.
"Jadi rapor pendidikan ini seperti memotret kondisi pembelajaran di setiap sekolah," jelasnya.
Untuk di Kalbar sendiri, kata Anggota DPR RI Dapil Kalbar 1 ini, belum semua sekolah memahami dan menerapkan rapor pendidikan.
"Jadi masih sangat bervariasi, masih sangat beragam kondisinya, karena itu kami terus mendorong semua guru-guru, semua kepala sekolah memahami rapor pendidikan," katanya.
Namun demikian, lanjut Adrianus, kondisi semacam ini tidak hanya terjadi di Kalbar.
Banyak juga provinsi lain yang sekolah-sekolahnya belum menerapkan rapor pendidikan.
"Jangankan di Kalbar, di DKI aja masih bervariasi, tidak atau belum semua sekolah menerapkan," tukasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
45 Soal dan Jawaban Essay Agama Buddha Kelas 10 Kurikulum Merdeka 2025 |
![]() |
---|
Diusulkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Keunikan Sotong Pantong Khas Pontianak |
![]() |
---|
Meriahkan HUT ke-80 RI, Wali Kota dan Kapolres Singkawang Ajak Warga Rayakan Kebersamaan |
![]() |
---|
10 Lembaga Kursus di Nanga Pinoh Melawi 2025, Pilihan Edukasi Berkualitas |
![]() |
---|
Polres Singkawang Ungkap Kasus Curanmor, Pencurian dan Kekerasan terhadap Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.