Penipuan Aplikasi Pencari Jodoh
Guru Merugi Ratusan Juga Lantaran Terpedaya Teman Online di Aplikasi Pencari Jodoh
Termakan rayuan seorang pria yang baru dikenalnya, TY harus kehilangan uang ratusan juta rupiah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pada era digital terdapat resiko terjadinya penipuan.
Satu di antaranya memanfaatkan aplikasi pencari jodoh sepeti Tinder Swindler.
Seorang guru dengan inisial TY menjadi korban penipuan akibat tawaran kisah romansa semu.
Termakan rayuan seorang pria yang baru dikenalnya, TY harus kehilangan uang ratusan juta rupiah.
Berdasarkan informasi yang dilansir oleh tim Kompas.com pada pertengahan Juli 2023, di salah satu kedai kopi di Jakarta Barat, perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru itu menceritakan awal mula menjalin hubungan dengan pelaku.
• Pantas Jenazah Ustaz Idris Abdol Tetap Utuh saat Pesawat Jatuh di Malaysia, Ternyata Hafiz Alquran
TY mengaku match dengan pelaku bernama Jamien di salah satu aplikasi kencan pada April 2023.
Tak butuh waktu lama, percakapan berpindah ke WhatsApp.
Dalam komunikasi awal ini, keduanya saling mengungkapkan latar belakang.
Namun, pelaku menyelipkan rayuan dan gombalan demi memikat hati TY.
Latar belakang pelaku yang diungkapkan kepada TY adalah pria mapan, memiliki aset di mana-mana, dan pekerjaan yang bagus dengan gaji tinggi.
Selain itu, pelaku mengaku seorang duda, penyuka olahraga dengan badan atletis, hidup sehat, dan berparas tampan.
“Pokoknya sempurna. Terus family man banget, beneran. Dia tuh kalau ngomong, family man banget. Suka sama anak kecil, mau bersih-bersih rumah, suka masak, semuanya bisa,” kata TY.
“Kayaknya hidupnya itu to be true-lah. Seperti malaikat banget. Pokoknya perfect banget,” lanjut dia.
• Link Video Pawang Ular di Sumedang Tewas Usai Digigit Kobra Saat HUT Ke-78 RI Viral
TY mengungkapkan, pelaku merupakan orang yang pintar sekaligus licik. Segala foto yang dikirim merupakan foto yang tidak ada di mesin pencari.
“Saya juga cek semua foto yang dia kirim ke saya, itu kan kita bisa search ya, apakah dia comot dari Google atau apa, kan enggak ada, original. Kayak fotonya itu beneran, jadi bukan yang comotan,” ungkap TY.
Setelah itu, TY ditawari menjadi dropshipper di sebuah website yang mencatut logo salah satu e-commerce. Sederhananya, TY menjadi merchant di website itu.
TY menjual barang yang dibelinya dari gudang. Pelaku mengaku gudang berlokasi di China.
TY disebut akan mendapatkan untung 10 persen dari harga satu item yang terjual.
Untuk bisa menjual barang, TY harus membelinya terlebih dahulu melalui aplikasi penyedia transaksi menggunakan dollar.
Seiring berjalannya waktu, TY mulai menaruh kecurigaan karena belum bisa menarik keuntungan dengan alasan pesanan terus menerus masuk.
“Di akhir Juni itu aku sudah kayak mulai terasa aneh, semakin kuat curiganya, tapi aku masih kayak buta, mata ini kayak masih terhipnotis,” kata TY.
“Cuma aku kayak sudah mulai yakin, ‘Ini enggak benar’. Tapi masih aku baik-baikin, aku berusaha dan berharap bahwa uang itu kembali. Eh ternyata enggak bisa,” lanjut dia.
Karena sudah tidak tahan, pada Juli 2023, TY meluapkan emosinya kepada pelaku karena tak juga mendapatkan keuntungan secara nyata.
Padahal, TY sudah memohon agar uang yang sudah dikeluarkan segera dikembalikan pelaku.
“Karena saya enggak dapat-dapat duitnya, saya sampai mengemis-mengemis ke dia, saya minta, ‘Tolong, balikin duit saya’, enggak digubris. Wah, terakhir saya kesal banget, saya maki-maki. Ya sudah, langsung hilang,” ungkap TY.
Dari peristiwa ini, TY mengalami kerugian mencapai 23.627 dollar AS alias sekitar Rp 354 juta.
Para korban kini sudah berjejaring. Setidaknya, sudah ada 27 orang yang terjaring sebagai korban dan terkumpul di dalam sebuah grup.
Bila ditotal, kerugian para korban bisa mencapai lebih dari Rp 3 miliar.
Mereka juga sudah melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya, Rabu 19 Agustus 2023.
Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/4163/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Namun, bagi TY, peristiwa yang dialaminya ini jauh lebih penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia, terutama para wanita yang hendak membangun hubungan melalui dating apps agar tidak ada korban lagi di kemudian hari. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Niat Cari Jodoh, Guru jadi Korban Tinder Swindler Indonesia, Termakan Rayuan, Ketipu Rp 345 Juta,
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
55 Soal dan Jawaban PTS Sejarah Kelas 11 SMA Semester 1 Kurikulum Merdeka 2025 |
![]() |
---|
55 Soal dan Jawaban PTS Ekonomi Kelas 11 SMA Semester 1 Kurikulum Merdeka 2025 |
![]() |
---|
2 Desember Memperingati Apa? Ini Deretan Hari Besar Nasional dan Internasionalnya |
![]() |
---|
BESOK Beda Tarif Listrik 2025 Terbaru Lengkap Selisih Harga Token Pelanggan PLN Subsidi dan Tidak |
![]() |
---|
Kumpulan Doa Mustajab Sehari-hari dalam Bahasa Arab dan Latin, Lengkap dengan Maknanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.