Bentrok Buruh di Bengkayang

Pengamat Hukum Sayangkan Bentrok Antara Buruh dan Polisi di Bengkayang

Herman Hofi juga mengatakan, tidak mungkin buruh tersebut datang dan tiba-tiba melakukan pengrusakan.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Triponcast
Pengamat Hukum, Herman Hofi Munawar saat hadir di Triponcast Simalakama PETI di Kalbar pada Jumat 2 Juni 2023. 

“Jadi yang harus bertanggung jawab atas peristiwa  ini adalah  Dinas Tenaga Kerjanya. Tapi justru polisi yang terdepan dalam persoalan ini. Polisi justru yang lebih cepat dari Disnaker. Seharusnya polisi hanya bersifat pengaman saja, tidak masuk pada Substansi,” jelasnya.

Dijelaskannya lagi, selama ini pola penyelesaian masalah masyrakat termasuk perburuhan sepeti ini  yang selalu dikedepankan adalah kepolisian.

“Polisi hanya pengamanan tidak memberikan alternatif  penyelesaian,” tegasnya.

“Rendahnya kualitas pelayanan disnaker terhadap para buruh serta lemahnya respon atas permasalahan buruh selama ini menjadi pemicu  terjadinya Anarkis masa. Kalaupun ada dialog, buruh selalu diposisikan sebagai orang yang bersalah,“ tambahnya.

“Tindak Anarkis yang dilakukan buruh tersebut merupakan suatu bentuk kekecewaan atas sikap pemerintah daerah yang tidak tidak responsif. Oleh   sebab itu Bupati Bengkayang sebaiknya mengevaluasi  kinerja Disnaker,” tutupnya.

Soal Bentrokan Buruh dan Polisi di Bengkayang, Kapolda Kalbar: Sudah Kondusif dan Terkendali

Kronologi Bentrokan 

Kapolres Bengkayang AKBP Teguh Nugroho membeberkan kronologi bentrokan antara karyawan PT Duta Palma Group, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang pada 17.00 WIB, Sabtu 19 Agustus 2023.

AKBP Teguh Nugroho mengatakan bentrokan terjadi pada saat pihak kepolisian melakukan upaya persuasif terkait permasalahan SP Pelikha dengan PT Duta Palma Group.

"Sempat dilakukan negosiasi dialogis dengan massa aksi dan memberikan pencerahan terkait tuntutan mereka yang akan dikawal bersama Bupati Bengkayang, namun massa ngotot memaksakan agar tuntutan mereka dipenuhi perusahaan," ucapnya saat dihubungi TribunPontianak.co.id, Senin 21 Agustus 2023.

AKBP Teguh Nugroho menyebut massa tidak mau diberikan himbauan dan peringatan secara lisan.

Akhirnya pihak kepolisian menembakan gas air mata.

Tembakan gas air mata pihak kepolisian pun dibalas langsung dengan tembakan senjata bomen, ketapel, lemparan batu, kayu dan aktif.

Massa aksi juga mengejar serta menyerang petugas kepolisian.

"Sehingga untuk menghindari terjadinya bentrokan dan jatuhnya korban, pasukan ditarik mundur," jelasnya.

Nahas, dua mobil dan dua motor pihak kepolisian rusak dihancurkan massa.

Tak hanya itu, massa juga merusak dua mobil pribadi yang terparkir.

Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Namun satu orang satpam Perusahaan atas nama Darius yang mengalami luka di pelipis kiri akibat terkena lemparan batu/ketapel dari massa," ungkapnya.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved