Atasi Segala Hambatan, Srikandi PLN Salurkan Listrik ke Daerah 3T di Sulawesi
Dirinya bersama tim bersyukur dapat menyalurkan listrik PLN ke masyarakat di Nesowi meski harus melalui medan yang berat....
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MAKASSAR - Membawa terang listrik ke berbagai pelosok negeri merupakan tugas yang tak mudah dan menantang, apalagi bagi perempuan.
Inilah yang ditunaikan oleh Saripa (26), engineer PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Sulawesi Tenggara (UP2K Sultra) saat bertugas menerangi Desa Nesowi, Konawe, Sulawesi Tenggara.
”Perjuangan untuk sampai di lokasi itu luar biasa, kita harus melewati jalanan lumpur dan genangan air yang dalam. Tak jarang mobil yang kami tumpangi terjebak lumpur," kisah Saripa sambil tersenyum.
Ia mengenang perjalanan yang menempuh jarak tak kurang dari 178 kilometer itu.
Salah satu perjalanan panjangnya dan tim, demi tugas menerangi membawa terang listrik ke seluruh negeri.
Pengalaman itu baginya mengesankan. Dirinya bersama tim bersyukur dapat menyalurkan listrik PLN ke masyarakat di Nesowi meski harus melalui medan yang berat.
Perjalanan delapan jam berkendara dari kota Kendari, baginya tak seberapa jika dibanding perjuangan kemerdekaan para pejuang republik ini. Matanya berbinar bangga, mengisahkan tiap perjalanan yang sebenarnya tak mudah namun dapat dilaluinya.
“Sudah menjadi perjuangan kita pula untuk menerangi seluruh pelosok negeri termasuk daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal),” tandasnya.
• Suka Cita Ribuan Warga Perbatasan Sambas Nikmati Listrik PLN 24 Jam Penuh
Dengan semangat membangun kapasitas perempuan yang anggun, tangguh dan produktif, Srikandi PLN ini mengaku terus berkarya. Berperan aktif dalam melistriki daerah 3T di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
Ia selalu gembira ketika berhasil mengatasi tantangan berat saat ditugaskan PLN. Termasuk saat melakukan survei perencanaan pembangunan jaringan listrik di Desa Tolala, Kabupaten Kolaka Timur.
Saripa menceritakan dirinya butuh waktu sembilan jam untuk sampai ke lokasi dengan medan yang ekstrem berupa jalanan tebing batu dan pinggir jurang.
"Meski medan tempuhnya sangat ekstrem, saat desa berhasil dilistriki, rasa bangga dan haru terasa dalam jiwa saya. Saya bersyukur masyarakat di desa juga bisa merasakan manfaat listrik seperti saya, utamanya anak-anak yang bisa belajar di malam hari karena mereka adalah generasi penerus bangsa," lanjut Saripa.
Pengalaman berbeda diungkapkan oleh Shila (28), Srikandi PLN yang bertugas di PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Makassar.
Shila menjadi salah satu motor penggerak donasi karyawan dalam program "Light Up The Dream", yakni program bantuan untuk warga kurang mampu agar tetap dapat menikmati layanan listrik sendiri.
Hasil dari donasi tersebut mampu mewujudkan mimpi Muliati (41), warga Kelurahan Rappojawa Kota Makassar untuk dapat memiliki listrik di rumahnya.
Rektor Universitas PGRI Pontianak Desak Ketua DPRD dan Pimpinan Fraksi Harus Hadir Temui Demonstran |
![]() |
---|
Kejari Landak Komitmen Peduli Lingkungan, Tanam Pohon Peringati Hari Lahir Kejaksaan RI |
![]() |
---|
Istri Tersangka Ajukan Praperadilan, Polda Kalbar Pastikan Penetapan Sesuai Prosedur |
![]() |
---|
Dukung Pengamanan, BPBD Kalbar Dirikan Posko Antisipasi Unjuk Rasa di Kantor Gubernur |
![]() |
---|
Sukses Gelar Karya Tari, Koreografer Putussibau Minta Pemda dan DPRD Dukung Anggaran Seni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.