Karhutla di Kalbar

Ketua LKNU Kalbar Ungkap Kualitas Udara Buruk Bisa Sebabkan ISPA, Gangguan Paru-paru dan Jantung

"Yang diakibatkan oleh karena paparan partikel berbahaya dalam kabut asap, serta kabut asap juga dapat menyebabkan iritasi pada mata," ujarnya kepada

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Ketua Lembaga Kesehatan NU Kalbar, dr Fawaid Akbar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Akhir akhir ini kualitas udara di Kota Pontianak berada di kategori sangat tidak sehat bahkan berbahaya.

Kondisi ini disebabkan adanya kabut asap yang bersumber dari kebakaran lahan gambut di berbagai wilayah Kalbar.

Selain mengakibatkan polusi udara, kabut asap juga menimbulkan bau menyengat disertai abu.

Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), pada tanggal 15 Agustus 2023, pukul 07.00 WIB, kualitas udara berada pada angka 265 AQI dengan tingkat kualitas tidak sehat atau unhealthy.

Bahkan Kota Pontianak sempat menempati urutan pertama di Indonesia sebagai daerah dengan kualitas udara paling tidak sehat akibat kabut Asap ini.

Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kalimantan Barat, dr Fawaid Akbar memaparkan kabut asap dan udara yang sangat tidak sehat ini bisa menimbulkan beberapa penyakit seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), meningkatkan resiko terjadinya gangguan paru-paru dan jantung.

BREAKING NEWS : Mulai Besok, Sekolah di Pontianak Belajar Secara Online

"Yang diakibatkan oleh karena paparan partikel berbahaya dalam kabut asap, serta kabut asap juga dapat menyebabkan iritasi pada mata," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Selasa 15 Agustus 2023.

Dalam menghadapi udara yang sangat tidak sehat ini dr Fawaid mengimbau kepada masyarakat kota Pontianak untuk menggunakan masker ketika berpergian dan aktivitas diluar rumah.

"Kurangi aktivitas diluar rumah terutama di malam hari karena kualitas udara di malam hari saat ini masuk kategori sangat tidak sehat," tuturnya.

"Kepada masyarakat agar segera berobat ke faskes terdekat jika memiki keluhan kesehatan," sambungnya.

Lebih lanjut, dr Fawaid Akbar juga berharap Dinas Kesehatan Kota Pontianak dan Fasilitas Kesehatan yang ada di Kota Pontianak memaksimalkan pelayanan.

"Memastikan obat-obatan di fasilitas kesehatan tersedia karena angka kasus masyarakat yang menderita ISPA tinggi akhir-akhir ini," ujarnya.

"Dan berharap fasilitas kesehatan gencar untuk melakukan sosialisasi kesehatan baik di media sosial dan masyarakat agar masyarakat dapat bersama sama menjaga kesehatan di tengah kondisi udara yang sangat tidak sehat ini," pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved