Tercatat 1.306 Kasus DBD di Kalbar, 19 Orang Meninggal Dunia
Ia berharap kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk dapat juga melakukan tindakan secara cepat dapat penanggulangan DBD di daerahnya.
Penulis: Ferryanto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Akibat demam berdarah dengue (DBD) 19 anak di Kalimantan Barat telah meninggal dunia pada tahun 2023 ini.
Sejak Januari hingga Agustus 2023, jumlah kasus DBD di Kalbar tercatat sebanyak 1.306 kasus.
Dari jumlah tersebut, kasus DPD tertinggi terjadi pada bulan Juli 2023 dengan jumlah kasus 508 sakit, 10 diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dr. Erna Yulianti memaparkan Kabupaten Kubu Raya mencatat jumlah kasus DBD tertinggi yakni 316 kasus dengan 4 Kematian.
Lalu, Kabupaten Sintang dengan 205 kasus dengan 2 kematian.
Baca juga: Warga Pontianak Waspada DBD, RSUD dr Soedarso Sampai Over Kapasitas!
Kemudian Kabupaten Ketapang dengan 162 kasus dengan 2 kematian.
Selanjutnya kabupaten Kayong Utara dengan 104 kasus.
Kabupaten Mempawah 99 kasus dengan 5 kasus kematian, Kabupaten Melawi 83 kasus dengan 2 kematian.
Kota Pontianak tercatat terdapat 68 kasus dengan 1 kematian, kabupaten Sekadau terdapat 64 kasus dengan 1 kematian.
Kabupaten Kapuas Hulu dengan 61 kasus , selanjutnya Kabupaten Bengkayang dengan 52 kematian dengan 1 kematian.
Kabupaten Landak berjumlah 40 kasus dengan 1 kematian, Kota Singkawang 34 Kasus, Kabupaten Sambas 13 kasus, dan kabupaten Sanggau tercatat 5 kasus.
"Saat ini kasus DBD sedang menjadi perhatian kita semua, saat ini Dinas Kesehatan Provinsi sudah mendistribusikan logistik untuk penanganan DBD ke berbagai daerah di Kalbar," ujarnya.
Ia berharap kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk dapat juga melakukan tindakan secara cepat dapat penanggulangan DBD di daerahnya.
Kepada masyarakat pihaknya menghimbau untuk senantiasa melakukan 3M Plus.
Pertama Menguras dan Membersihkan tempat tempat penampungan air secara rutin, Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan dan Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk
Hal tersebut dapat dilakukan dengan Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, Menggunakan kelambu saat tidur, Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk dan Menanam tanaman pengusir nyamuk. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Kumpulkan Seluruh Kades di Ketapang, Bupati Tekankan Kepemimpinan Berpihak Kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Usai Dilantik, 41 Kades di Ketapang Akan Ikuti Pembekalan dan Pelatihan |
![]() |
---|
PT Agrolestari Mandiri dan BPBD Ketapang Serukan Kolaborasi Sektoral Cegah Karhutla |
![]() |
---|
Wajah Tanjung Besiku: Menggali Kembali Identitas Budaya Tepian Sungai Kapuas |
![]() |
---|
Pemkot Pontianak Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf, Takmir Nilai Penting untuk Kemaslahatan Umat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.