Kian Hari Semakin Sepi, Banyak Lapak di Pasar Sudirman Pontianak Sudah Tutup

"Blok 1 dan 2 ini masih lumayan ramai yang buka, blok 4 sana udah rongak (ompong), tinggal 1/2 orang jak yang buka," ungkapnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD FIRDAUS
Kondisi terkini Pasar Sudirman Pontianak yang semakin hari semakin sepi, Sabtu 5 Agustus 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah pedagang mengeluh kondisi Pasar Sudirman Pontianak yang semakin hari semakin sepi.

"Alah bang, abang tengoklah sepi nih, lebih ramai yang jaga dari yang beli," Salah seorang pegawai lapak pakaian di Blok 2, Pasar Sudirman Pontianak, Zaenab saat diwawancarai, Sabtu 5 Agustus 2023.

Zaenab menjelaskan kondisi ini sudah terjadi sejak covid melanda.

Namun, kondisi semakin parah, Pasar Sudirman sejak memasuki tahun 2023.

"Dari tahun 2023 inilah sepinya," ungkapnya.

"Blok 1 dan 2 ini masih lumayan ramai yang buka, blok 4 sana udah rongak (ompong), tinggal 1/2 orang jak yang buka," ungkapnya.

Sepinya Pasar Tradisional Sudirman Pontianak, Warga: Belanja Sudah Bisa Online

Menurut Zaenab, salah satu penyebab sepinya pembeli di Pasar Sudirman adalah maraknya jual beli online.

"Ndak tahu lah ya, mungkin banyak toko buka, ada shopee online juga," ungkapnya.

"Harapannya bisa ramai terus lagi lah, supaya penghasilan kembali normal," harapnya.

Salah satu pegawai lainnya di toko tas di Blok 2 Pasar Sudirman, Sutina juga mengatakan hal yang senada.

Kata Sutina, omset tokonya sudah jauh menurun, bahkan terancam gulung tikar.

"Sehari jangankan 500 ribu, 300 jak susah," ungkapnya.

"Ini pun katanya (kata bos) mau tutup dah," timpalnya.

Kondisi ini menurutnya sudah sangat memprihatinkan, bahkan ada toko atau lapak yang belum dikunjungi pelaris sama sekali dalam 2 hari terakhir.

"Corona masih ada lah dikit-dikit, sekarang ini sepi sekali, bahkan ada yang 2 hari ndak ada pelaris," tuturnya.

"Dulu Sudirman ndak gini, dulu pagi-pagi buta asal buka sudah ramai manusianya," sambungnya.

Saat ini, bahkan, sudah banyak toko atau lapak yang gulung tikar karena tidak lagi mampu menggaji karyawan.

"Kebanyakan ini lapak yang milik sendiri masih bertahan, ndak perlu sewa lagi, cuma bayar listrik dan kemanan jak," jelasnya

"Kalau yang sewa kebanyakan dah tutup, karena sepi nak bayar karyawan ndak mampu," pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved