Polemik Seragam Sekolah

BREAKING NEWS : Polemik Sekolah Jual Seragam Mahal, Unjuk Rasa Pecah di Kantor Dinas Pendidikan

Buntut seragam siswa yang dijual dengan harga tidak sesuai dari pihak sekolah, memicu aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Ilustrasi seragam sekolah. 

Menurut Matluki, pihak Dinas Pendidikan Jatim Jatim terkesan menyepelekan dan cenderung bermain-main dalam memberikan pelayanan masyarakat di Bidang Pendidikan; SMA dan SMK.

BREAKING NEWS : Menhub Budi Karya Sumadi Penuhi Panggilan KPK Terkait Suap Rel Kereta Api

Pasalnya, dugaan permasalahan pungutan liar dalam modus penjualan seragam yang sempat viral di salah satu sekolah Kabupaten Tulungagung, beberapa waktu lalu, baru direspon oleh pihak Pemprov Jatim, setelah masalah tersebut viral di medsos.

"Mengapa kami bilang begitu. Karena mereka menunggu, viralnya sosmed, dan diangkatnya oleh salah satu oknum. Baru dia bergerak. Sedangkan, sebelum isu bergerak, mereka gak melakukan monitoring kepada kepala sekolah di Jatim. Iya betul kurang responsif," pungkasnya.

Minta Warga Melapor

Dinas Pendidikan Jatim membuka hotline atau kanal pengaduan untuk warga yang memiliki informasi terkait sekolah yang menjual seragam mahal. Namun warga yang memiliki informasi, diminta datang dengan membawa bukti. 

Ini dilakukan untuk mendapatkan bahan-bahan investigasi terhadap permasalahan tersebut. 

Selain menunggu laporan dari Hotline yang dibuka Pemprov Jatim, Dindik Jatim juga menerima aduan masyarakat terkait keluhan mahalnya seragam melalui sosial media resmi Instagram @dindik_jatim atau melalui nomor 081131108881.

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai mengungkapkan pihaknya terus memantau perkembangan aduan masyarakat jika ada laporan akan mahalnya harga seragam

"Saat ini belum ada laporan lagi, kalau ada laporan ya kami tindak lanjuti. Kami juga buka hotline di medsos kami,"ujarnya.

Aries mengungkapkan pihaknya baru bisa menindaklanjuti laporan jika ada bukti yang dilampirkan pelapor. Dengan demikian Dindik bisa mengambil sanksi yang sesuai jika ditemukan adanya pelanggaran.

"Kalau curhat saja tanpa bukti kami tidak bisa melangkah kami harus berdasarkan bukti agar bisa memberikan sanksi kalau bener hasil identifikasi,"tegasnya.

Sementara itu, gejolak harga seragam juga memicu Jaringan Aktivis Demokrasi Indonesia (JADI) menggelar aksi demo di depan kantor Dinas Pendidikan Jatim di jalan Genteng Kali 33. 

Aries mengungkapkan dirinya terbuka dengan kritik dan saran yang disampaikan masyarakat seperti demo tersebut.  
"Terkait demo ya kami terima apapun masukan dan kritik mereka kami anggap semua bagian tugas kami. Tetapi kalau mau mengkritik kinerja kami yg baru satu bulan tidak mungkin kami saja baru bertugas,"pungkasnya

Seperti diberitakan, demo seragam mahal itu menyampaikan beberapa tuntutan. 

Pertama, Gubenur Jawa Timur harus mengevaluasi Kepala dinas pendidikan jawa timur dan kabid SMA Jawa timur

BREAKING NEWS : Polisi Gercep! Wahyu Terduga Pembunuh Fauzy Driver Taksi Online Semarang Ditangkap 

Halaman
123
Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved