Kalbar Kekurangan SMA/SMK Negeri dan Tenaga Pengajar, Ini Kata Ketua PGRI
Oleh karenanya ia menyarankan, perlu kiranya Pemprov Kalbar mempertimbangkan untuk membangun beberapa SMK Keguguran di Kalbar.
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Try Juliansyah
"Bayangkan kalau honorer tidak ada, memang ini tidak terlihat siginifikan di kota-kota besar, tapi di daerah terpencil mereka sangat dibutuhkan," ujarnya.
"PNS di sekolah-sekolah di daerah terpencil paling berapa orang, ndak banyak," ungkapnya.
"Tetapi standar perekrutan guru honorer itu harus ditingkatkan, misalnya harus dari S1, sesuai dengan bidang keilmuannya," jelasnya.
• Rencana Gubernur Sutarmidji Bangun 100 SMA/SMK di Kalbar Belum Terwujud, Ini Alasannya
Lebih dari itu semua, lanjutnya lagi, yang paling penting harus dilakukan Pemprov Kalbar adalah menyamaratakan kualitas SMA/SMK Negeri yang saat ini sudah ada, mulai dari sarana prasarana hingga guru-gurunya.
Apalagi dengan sistem zonasi yang setiap tahunnya timbul permasalahan.
Menurutnya, tidak meratanya kualitas sekolah menjadi salah satu penyebab kekacauan sistem zonasi.
"Tapi yang lebih penting itu sekolah-sekolah yang sudah ada disama ratakan dulu, sarana prasarananya, tenaga pengajarnya, supaya zonasi sekolah tidak bermasalah," pintanya.
"Jadi orang tidak pilih sana pilih sini, kalau sudah sama rata kemampuan semua sekolah saya pikir ndak ada persoalan zonasi itu," pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Polda Kalbar Masih Selidiki Penyebab Meninggalnya Anggota Brimob di Ketapang |
![]() |
---|
Polsek Toba Verifikasi Tujuh Titik Hotspot, Tiba di Lapangan Api Sudah Padam |
![]() |
---|
45 Soal Akidah Akhlak Kelas 10 Kurikulum Merdeka 2025 Semester 1 Pilihan Ganda |
![]() |
---|
Unjuk Rasa di Pontianak Ricuh, Kapolresta: Mari Jaga Kota Tetap Damai dan Kondusif |
![]() |
---|
Personel Polsek Beduai Verifikasi Titik Hotspot untuk Pastikan Api Padam dan Situasi Terkendali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.