Sutarmidji Tekankan Air Terjun Harus Dijaga Dengan Baik Dalam Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan

Ia juga mengaku sangat termotivasi dengan adanya pengelolaan alam di negara Finlandia yang dinilai sangat menarik dan sangat mencintai alam.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menghadiri acara Sosialisasi Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan yang berlangsung di Hotel Mercure, pada Kamis 13 Juli 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menghadiri acara Sosialisasi Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan yang berlangsung di Hotel Mercure, pada Kamis 13 Juli 2023.

Dalam sambutan resminya, Sutarmidji menegaskan Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan harus menerapkan 3 prinsip seperti yang dimiliki negara Finlandia dan juga minta agar mata air air terjun dijaga dengan baik.

"Selama enam tahun berturut-turut negara Finlandia mau covid mau apa itu dia menjadi negara paling bahagia di dunia, kerena menerapkan 3 prinsip, pertama itu kejujuran, kemudian tidak menunjukkan apa yang kita punya itu kepada orang lain, dan yang terpenting adalah sering-sering berinteraksi dengan alam, itu salah satu faktor utama kenapa Finlandia jadi negara paling bahagia di dunia," jelasnya.

Ia juga mengaku sangat termotivasi dengan adanya pengelolaan alam di negara Finlandia yang dinilai sangat menarik dan sangat mencintai alam.

Atlet Kalbar Berikan Apresiasi yang Tinggi Pada Gubernur Sutarmidji atas Pembangunan GOR Terpadu

"Mereka suka yang masih betul-betul alami itulah tempat wisata mereka dan mereka juga merasakan langsung bagaimana menyatu dengan alam dan merasakan dampak positif dari alam tersebut. Itu sudah di uji," jelasnya.

Ia juga meminta dalam perdagangan karbon ini, harus benar-benar serius dan tidak hanya sekedar ikut-ikutan saja.

"Yang tidak serius dan hanya ikut-ikutan saja, itu tidak usah direkomendasikan pak, jangan sampai kita kaya HTI yang tebang pohon dan mereka tinggal," tegasnya.

Di sisi lain, ia juga menyebutkan untuk memulainya dapat menerapkan beberapa cara dan menyarankan untuk menjaga kualitas air terjun itu terjaga.

"Sebenarnya gampang pak satu air terjun dengan debit yang besar area itu bapak serahkan kepada satu perusahaan untuk menjaganya dalam rangka perdagangan karbon ini," katanya.

"Kuncinya hanya satu, mata air air terjun itu dijaga karena sudah beberapa air terjun itu sekarang sudah tidak ada airnya pak, seperti gunung poteng itu dulu menjadi sumber mata air bersih dan sekarang hotel di atasnya aja sudah hancur karena apa? Hutan di sekitarnya habis," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan, adanya hutan gambut di Kalbar yang dikategorikan tidak rusak hanya sebesar 0,09 persen dari luas 2.800.000 hektare.

"Bayangkan saja yang lainnya rusak ringan itu 2.400.000 hektare. Nah, ketika satu ekosistem itu rusak berat lebih besar dari yang murni itu hati-hati," ujarnya.

Tak hanya itu, Sutarmidji juga menjelaskan dalam hal ini lahan gambut harusnya dilakukan oleh Bandan Penanggulangan Bencana.

"Badan Penanggulangan Bencana ini kalau di udara ya buat hujan buatan, kalau di darat ya topografinya dan harus betul-betul diketinggian. Jangan tunggu kebakaran baru dipompa ngapain, tapi kalau mulai kering lahan gambut dibasahi itu saja," jelasnya.

Di akhir sambutannya ia juga menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kata-kata yang tidak berkenan atas apa yang ia sampaikan.

"Terserah orang mau menilai saya seperti apa, tapi tujuan saya baik, walaupun itu menurut saya tapi insyaallah pola pikir saya tidak berdasarkan kepentingan personal saya tapi kepentingan bersama dan terakhir yang mau saya sampaikan selain 3 prinsip tadi kita harus punya prinsip takdir itu tak pernah salah menghampiri pemiliknya," tutupnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved