Para Orang Tua di Jalur Beting Pontianak Nilai Penambahan Kuota PPDB SMA Bukan Solusi

"Kami merasa penambahan kuota PPDB jenjang SMA bukan solusi untuk anak-anak kami," kata Ketua LPM Dalam Bugis Agus Sugianto kepada Tribun Pontianak, S

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
Sejumlah wali murid calon peserta didik datangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, di Jalan Sultan Syahrir, Kota Pontianak, Senin, 10 Juli 2023. Wali murid tersebut melakukan protes dan meminta kejelasan terkait tidak lolos setelah mendaftar beberapa tahapan jalur untuk masuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Pontianak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Para orang tua atau wali anak di Jalur Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Pontianak Timur masih belum puas dengan solusi penambahan kuota PPDB jenjang SMA yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Para orang tua anak di Jalur Beting menilai penambahan kuota PPDB di beberapa SMA Negeri di Kota Pontianak tidak menjawab persoalan anak-anak mereka.

Mereka merasa anak-anaknya tetap tidak akan lulus PPDB, karena jarak yang jauh dari SMA Negeri terdekat membuat Jalur Beting tidak termasuk dalam zonasi.

Sementara di sisi lain, jarak zonasi sekolah tidak dilakukan perluasan.

Seperti diberitakan sebelumnya kurang lebih 30 anak di Jalur Beting ini tidak lolos PPDB jenjang SMA jalur zonasi.

Penambahan Kuota PPDB SMA di Pontianak, Siswa Akan Gunakan Aula dan Laboratorium Jadi Ruang Kelas

"Kami merasa penambahan kuota PPDB jenjang SMA bukan solusi untuk anak-anak kami," kata Ketua LPM Dalam Bugis Agus Sugianto kepada Tribun Pontianak, Selasa 11 Juli 2023.

"Harusnya jarak zonasi diperluas, sehingga Kelurahan Dalam Bugis, khususnya Jalur Beting, masuk dalam zonasi SMA Negeri terdekat," sambungnya.

Lebih lanjut, jika anak-anak mereka akhirnya harus bersekolah di SMA Swasta, kata Agus, maka para orang tua di Jalur Beting meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat untuk tidak menutup mata.

Biaya sekolah di SMA Swasta dianggap terlalu mahal, sementara penghasilan mereka pas-pasan.

Oleh karenanya, mereka berharap Pemprov Kalbar dapat mengupayakan agar biaya sekolah di SMA Swasta bisa terjangkau.

"Atau mungkin ada semacam subsidi dari Pemprov Kalbar, sehingga biaya sekolah di SMA Swasta bisa kami jangkau," pungkas Agus. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved