Darah Gubernur Sutarmidji Langsung Naik ke Ubun-ubun Tiap Ketemu Karo Kesra, Benar Pak !

Jika manajemennya sudah dilakukan dengan baik, maka seharusnya saat ini proses hibah dan sebagainya sudah 90 persen selesai.

|
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Nasaruddin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengaku darahnya langsung naik ke ubun-ubun setiap bertemu dengan Kepala Biro Kesra Kalbar, Mulyadi.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Kesejahteraan Rakyat, di Balai Petitih kantor Gubernur Kalbar, Kamis 6 Juli 2023.

"Saya kalau setiap ketemu pak Mulyadi ini darah saye langsung naek ke ubun-ubun. Benar pak. Ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Inilah model saya supaya ada perubahan, supaya pintar," tegasnya.

Sutarmidji mengatakan, kinerja Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kalbar lambat.

Gubernur Kalbar Sebut Harusnya Proses Hibah dan Bansos Sudah 90 persen

Jika manajemennya sudah dilakukan dengan baik, maka seharusnya saat ini proses hibah dan sebagainya sudah 90 persen selesai.

"Harusnya saat sekarang ini sudah 90 persen, bukan 51 persen lagi," katanya.

Selain itu, ia juga mengaku jika terdapat surat menyurat yang harus ditandatangani oleh Gubernur maka sudah dilakukan sebelum pukul 12.00 WIB.

"Manajemen saya sebelum jam 12 siang, surat yang ada itu sudah harus selesai hari itu juga. Tidak ada yang bermalam dan kalau Kesra bilang SK masih di meja Gubernur itu bohong. Pasti bohong, 99,99 persen bohong," tegasnya.

Tak hanya itu, Sutarmidji juga menegaskan jika SK sudah naik maka dinilai persyaratannya sudah terpenuhi dan tak menjadi alasan atas keterlambatannya.

"Ketika SK sudah naik ke saya berartikan persyaratannya terpenuhi, ngapain dinaikkan ke saya kalau persyaratannya belum dan kenapa SK dan NPHD sekaligus langsung dua-duanya. Itu koreksi kami disini," katanya.

"Saya ngomong ini terbuka saja, memang perlu perbaikan dan memang perlu seperti itu tak ada yang perlu di sembunyi-sembunyikan," tegasnya.

Data Harta Kekayaan Terbaru Satono Bupati Sambas: Kas dan Setara Kas Bertambah, Hutang Berkurang

Pada kesempatan itu, Midji menegaskan Kesra baik di provinsi maupun di Kabupaten/Kota jangan berfikir hanya menyalurkan hibah dan bansos.

Tapi juga melakukan evaluasi kemanfaatannya.

"Jangan hanya sukanya menyalurkan saja. Kalau hanya begitu, cukup dua orang saja ngurus hibah dan bansos, selesai itu," katanya.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Kalbar, Mulyadi saat ditemui usai kegiatan menjelaskan, yang menjadi permasalahan saat ini adalah pokok-pokok pokiran (pokir) sehingga membuat proses hibah terhambat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved