Pola Hidup Sehat
Mudah Dikenali, Ini Perbedaan GERD dan Asam Lambung yang Umum dan Obatnya
Sedangkan untuk penyakit asam lambung atau gastritis adalah kondisi ketika lapisan pelindung lambung mengalami peradangan atau pembengkakan.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Instagram
Prinsip pengobatan dari GERD adalah modifikasi gaya hidup dan mengontrol sekresi asam lambung dengan menggunakan medikamentosa, serta tindakan pembedahan bila diperlukan.
- Begah di perut bagian atas, terutama seusai makan
- Sakit perut dan kembung
- Kehilangan selera makan
- Muntah darah atau muntah berwarna hitam
- Tinja berwarna hitam
Sementara itu, gejala GERD memiliki bentuk dan berbeda dari maag, yakni
- Sensasi terbakar di dada (heartburn)
- Sakit dada
- Kesulitan menelan makanan
- Ada sensasi yang mengganjal di tenggorokan.
Tak hanya itu aja, jika GERD kambuh pada malam hari, maka ada gejala lain yang timbul, yaitu:
- Batuk kronis
- Radang tenggorokam
- Sesak napas
- Kualitas tidur terganggu.
- Penanganan Medis
Dalam penanganan medis atau pengobatan, keduanya memiliki prinsip yang berbeda.
Pengobatan maag atau gastritis meliputi:
- Jika maag disebabkan karena konsumsi obat anti-inflamasi non-steroid atau alkohol, maka hentikan
- konsumsi secepatnya
- Jika maag disebabkan oleh bakteri H. pylori maka berilah obat antibiotik
- Antibiotik yang diberikan dapat berupa campuran dari klaritromisin dan amoksilin.
- Obat untuk menghambat produksi asam lambung dan mempercepat pemulihan, diantaranya omeprazole, lansoprazole, rabeprazole, esomeprozole, dexlansoprazole, dan pantoprazole.
- Obat untuk mengurangi poduksi asam seperti ranitidine, famotidine, cimetidine, dan niztidine
- Dan antasida yang menetralkan asam lambung.
• Hindari Dulu 3 Makanan Ini Jika Perut Terasa Nyeri Karena GERD dan Asam Lambung
Obat GERD meliputi:
- Penghambat pompa proton (PPI), yakni obat penekan produksi sama yang kuat dengan masa terapi yang lama. Jika berhasil dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan dengan menggunakan dosis lebih rendah seperti antagonis reseptor H2, prokinetik, atau antasida.
- Antasida, untuk penetral terhadap asam klorida sehingga mampu memperkuat tekanan sfingter esofagus bawah
- Obat-obatn prokinetik
- Operasi
Sebelum mengonsumi obat-obatan tersebut alangkah baiknya berkonsultasi terlebih dahulu ya, agar mendapatkan penanganan yang tepat.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Berita Terkait
Berita Terkait: #Pola Hidup Sehat
Jangan Heran, Saraf Kejepit di Usia Muda Bisa Sering Terjadi, Ini Penyebab Utamanya |
![]() |
---|
Manfaat Imunisasi Sub PIN Polio Terbaru 2024, Usia 0-7 Bulan |
![]() |
---|
3 Dampak Tubuh Jika Mengkonsumsi Makanan-Makanan Organik, Bisa Menjaga Kesehatan? |
![]() |
---|
Dampak Buruk Jika Wanita Telat Menstruasi Tapi Bukan Karena Hamil, Cek Sekarang ! |
![]() |
---|
Sebelum Melakukan Donor Darah, Pilih 3 Makanan Ini untuk Atasi Anemia atau Kurang Darah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.