Apakah Penyakit Rabies Bisa Sembuh? Siapa yang Menemukan Vaksin Rabies?
Penyakit Rabies telah menyebabkan 8 korban meninggal di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Korban didominasi anak berusia 4-13 tahun sebanyak 6.
PrPP adalah serangkaian vaksinasi pencegahan rabies yang biasanya diberikan kepada orang yang dianggap berisiko tinggi terpapar, misalnya petugas pengawas hewan, dokter hewan, atau orang yang tinggal atau bepergian ke daerah endemis rabies.
Jika seseorang telah mendapatkan PrPP dan terkena rabies, tetap masih perlu PEP, tetapi dosis PEP berkurang.
“Sebuah paket vaksin rabies secara lengkap, yaitu PrPP atau PEP, akan menginduksi kekebalan atau imunitas tubuh terhadap virus rabies selama bertahun-tahun,” kata dr. Endang Burni Prasetyowati, M.Kes.
Endang yang pernah menjabat sebagai Kasubdit Zoonosis Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini menyebut PEP adalah suatu program vaksinasi yang melindungi terhadap rabies, setelah terkena gigitan binatang.
PEP terdiri dari suntikan imunoglobulin atau antibodi terhadap virus rabies ke dalam luka, dan serangkaian vaksinasi rabies lanjutan. Jumlah, dosis, dan jadwal vaksin mungkin berbeda-beda.
Tetapi pada umumnya 1 dosis pada setiap hari ke 0, 3, 7, 14, dan 28 setelah gigitan.
Agar PEP efektif, haruslah mencakup keduanya, yaitu vaksinasi dan pengobatan imunoglobulin.
Pada orang yang telah menerima PEP, masih perlu hanya dua dosis tambahan vaksin, yaitu pada hari ke 0 dan 3 setelah paparan, dengan tidak perlu suntikan immunoglobulin.
Efek samping vaksinasi rabies serius sangat jarang terjadi dan risiko kematian akibat rabies, jauh lebih tinggi dibandingkan masalah efek samping vaksinasi.
• Cegah Rabies, Pemrov Kalbar Salurkan 22.600 Dosis Vaksin
Rabies Sintang
Kasus penyakit rabies yang menyebabkan korban meninggal mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi, mengatakan sebagian besar korban meninggal karena terlambat dibawa ke Puskemas untuk mendapatkan suntikan VAR.
Seharusnya, kata Darmadi, pasca digigit anjing harus segera dicuci dengan sabun menggunakan air mengalir selama 15 menit.
Setelah itu langsung dibawa ke puskemas terdekat untuk mendapatkan VAR.
Darmadi meminta masyarakat untuk tidak menganggap enteng gigitan anjing.
Keterlibatan masyarakat dinilai penting untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Rabies.
"Tanpa ikut campur masyarakat kami tidak akan bisa menurunkan sampai mengurangi kejadian kejadian gigitan anjing sampai nol. Kami berharap masyarakat jangan hanya menunggu anjing itu mendapatkan VAR. Karena kondisi kecukupan vaksin untuk hewan penular rabies ini itu sangat kurang," harapnya.
(*)
apakah penyakit rabies bisa sembuh
siapa yang menemukan vaksin rabies
penyakit rabies
vaksin rabies
Rabies Sintang
Virus rabies
Rabies
penyakit
virus
40 Jawaban Soal Tentang Virus Pelajaran Biologi Kelas 10 Semester 1 Siap Hadapi Ulangan dan Ujian |
![]() |
---|
Cara Mengatasi Kebocoran Data yang Mengancam dari Perangkat Gadget |
![]() |
---|
Sinopsis Film, Liam Neeson dan Joe Keery Hadapi Teror Mematikan di Film Cold Storage |
![]() |
---|
Delhi Dikepung Anjing Liar, Pengadilan Perintahkan Pemindahan Massal Lindungi Anak-Anak dari Rabies |
![]() |
---|
Dinkes PP KB Kapuas Hulu Imbauan Masyarakat Waspada Penyakit Campak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.