Harga Bioetanol BBM Jenis Baru di SPBU Pertamina, Dijual Lebih Murah dari Pertalite?

Masyarakat yang biasa menggunakan Pertalite atau Pertamax tidak perlu khawatir bakal dihilangkan atau disubsitusi oleh perseroan.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Pertamina
Ilustrasi SPBU Pertamina. Harga Bioetanol BBM Jenis Baru di SPBU Pertamina, Dijual Lebih Murah dari Pertalite?. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Daftar harga Bioetanol yang merupakan BBM jenis baru di SPBU Pertamina.

PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa bahan bakar minyak (BBM) campuran dari Pertamax dengan nabati etanol, yakni Bioetanol, diperuntukkan ke kendaraan bermotor.

Menariknya, dikatakan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, bahan bakar tersebut tidak akan menggantikan produk BBM yang sudah berada di pasaran.

Sehingga masyarakat yang biasa menggunakan Pertalite atau Pertamax tidak perlu khawatir bakal dihilangkan atau disubsitusi oleh perseroan.

"Bioetanol itu nanti di atas Pertamax dan di bawah Pertamax Turbo," ucap Irto, Rabu 7 Juni 2023.

Harga Minyak Resmi Turun Lagi Hari Ini 7 Juni 2023 dan Dampak Harga BBM Indonesia

Melalui terobosan ini, maka PT Pertamina akan mengedarkan dua BBM campuran dari bahan nabati, setelah sebelumnya sudah mendistribusikan Biodiesel 35 persen (B35) untuk kendaraan diesel.

"Jadi bahan bakar nabati ada dua, Biodiesel untuk solar dan untuk gasoline-nya, ada Bioetanol," ujar dia.

Adapun mengenai penyaluran Bioetanol, Irto mengatakan, bakal memulai aktivitas penjualan di Juli 2023 mendatang. Di mana, wilayah Surabaya yang kebagian pertama kali.

Bioetanol sendiri, merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi. Etanol sendiri dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, salah satunya tebu.

Sementara Biodiesel ialah bahan bakar solar hasil campuran bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME).

Langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk transisi energi guna mewujudkan kemandirian energi Indonesia, di samping menurunkan karbon emisi.

"Ini masih progress. Lebih detil nanti saat launching kita akan sampaikan," ucap Irto.

Respon Daihatsu

Menanggapi hal ini, pabrikan otomotif asal Jepang, Daihatsu, mengaku belum mengetahui mengenai BBM jenis baru ini.

“Saya malah baru dengar, mungkin masih dalam tahap kajian,” ucap Sri Agung Handayani, Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Rabu 8 Juni 2023.

Sebagai informasi, bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi. Dengan dicampurkan ke bahan bakar fosil, maka dapat menurunkan kadar emisinya.

Rincian Lengkap Kuota Subsidi Listrik, Gas Elpiji dan BBM Tahun 2024

Sebelumnya, pemerintah sudah mengedarkan Biodiesel 35 persen (B35). Biodiesel merupakan campuran bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME).

Namun, ternyata dibutuhkan penyesuaian pada sektor mesin agar bisa menggunakan bahan bakar tersebut. Sebab, biodiesel memiliki kandungan detergen yang bisa mengangkat kotoran yang ada di sistem bahan bakar sehingga terkumpul di filter. Hal ini menyebabkan masa pakai filter akan lebih pendek.

Kehadiran bioetanol juga tentu membutuhkan penyesuaian pada sektor mesin agar bisa mengetahui apakah bahan bakar tersebut cocok untuk mobil Daihatsu.

Seperti yang diungkapkan oleh Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi.

“Perlu di cek secara detail dan dicoba terlebih dahulu, tidak bisa dikira-kira,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved