Pola Hidup Sehat
5 Pembeda GERD dan Maag, Bagaimana Cara Mengobatinya?
Maag dan GERD memiliki tingkat keparahan yang berbeda, namun terdapat kesamaan pada obat-obatan yang dikonsumsi.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Maag dan GERD sering dikenal sebagai penyakit lambung yang sangat mengganggu aktivitas.
Rasa nyeri di perut yang membuat mual dan jantung berdegup kencang ini perlu ditangani oleh dokter untuk meredakannya.
Namun, Anda perlu mengetahui perbedaan maag dan GERD.
Bila GERD terjadi, penderitanya dapat merasakan heartburn atau rasa terbakar di dada yang dapat menjalar ke leher dan tenggorokan.
Selain itu, gejala lain yang bisa dirasakan adalah mual, nyeri dada, nyeri perut, kesulitan menelan, batuk kronis, suara serak, hingga bau mulut.
• Covid-19 Picu GERD, 3 Gejala Asam Lambung Tak Luput Jadi Perhatian
Dilansir dari Live Science, dokter di Dr Fox Online Pharmacy, dr. Deborah Lee menganjurkan penderita GERD untuk mengonsumsi makanan tinggi serat.
Lee mengatakan, makanan tinggi serat terbukti mengurangi konsentrasi nitrit lambung.
Maag dengan istilah medis gastritis, adalah peradangan pada dinding asam lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori.
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah salah satu kondisi penderita maag dimana asam lambung naik hingga kerongkongan.
Setidaknya terjadi dalam 1-2 kali seminggu. Di Indonesia, penyakit ini sudah mencapai 27,4 persen kasus.
• Cara Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Meringankan Sesak Nafas Karena GERD dan Asam Lambung
Lalu, apa saja yang membedakan maag dan GERD?
1. Penyebab
Masyarakat umumnya mengenal maag disebabkan karena terlambat makan. Akan tetapi, maag juga bisa disebabkan karena stres, konsumsi alkohol, merokok, konsumsi minuman tinggi kafein (Teh, kopi), penyakit autoimun, obat-obatan tertentu (Misalnya aspirin dan ibuprofen), infeksi bakteri. Hal tersebut membuat dinding lambung mengalami peradangan.
GERD disebabkan oleh otot kerongkongan bawah yang mengerut, sehingga asam lambung mudah naik. Penyebabnya bisa karena makan terlalu banyak, mengambil posisi tidur setelah makan, obat-obatan berefek samping jantung berdebar, dan tekanan perut penderita hernia hiatal.
Jangan Heran, Saraf Kejepit di Usia Muda Bisa Sering Terjadi, Ini Penyebab Utamanya |
![]() |
---|
Manfaat Imunisasi Sub PIN Polio Terbaru 2024, Usia 0-7 Bulan |
![]() |
---|
3 Dampak Tubuh Jika Mengkonsumsi Makanan-Makanan Organik, Bisa Menjaga Kesehatan? |
![]() |
---|
Dampak Buruk Jika Wanita Telat Menstruasi Tapi Bukan Karena Hamil, Cek Sekarang ! |
![]() |
---|
Sebelum Melakukan Donor Darah, Pilih 3 Makanan Ini untuk Atasi Anemia atau Kurang Darah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.