Ragam Contoh

Apa Manfaat Self Control ? Cara Pengendalian Diri dan Contohnya Berdasarkan Ilmu Psikologi

Dengan memiliki kemampuan pengendalian diri yang tinggi, seorang individu dapat memperhatikan cara yang tepat dalam berperilaku di segala situasi yang

AFP
Dengan bermeditasi dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kesadaran akan segala perasaan maupun pengalamannya. Ketika melakukan meditasi, kamu akan berusaha untuk memahami segala perasaan yang muncul, sehingga dapat menyadari apa yang membuatnya menjadi rumit 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Banyak orang-orang yang menyebut tentang self control atau pengendalian diri.

Merujuk artinya, pengendalian diri adalah kemampuan yang biasanya dimiliki seseorang dalam mengontrol emosi yang ada pada dirinya.

Oleh sebab itu, sangatlah penting dalam membangun pengendalian diri dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pengendalian tingkah laku yang tidak kita inginkan dan membuat tujuan yang ingin kita capai menjadi lebih terarah.

Kali ini Tribun Pontianak akan membahas mengenai penjelasan yang dimaksud dengan pengendalian diri beserta aspek, faktor dan cara mengendalikannya.

Mari kita simak pengertian dari Pengendalian Diri

Sedangkan menurut Goldfried dan Merbaum, pengendalian diri didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, mengatur, membimbing, serta mengarahkan sebuah bentuk perilaku yang dapat menjadikan individu berjalan ke arah yang lebih positif.

Menurut Mahoney dan Thoresen, arti dari pengendalian diri merupakan sebuah jalinan secara utuh yang dilakukan individu terhadap lingkungan yang dimilikinya.

Cara Menghadapi Solusi yang Tepat, Saat Menghadapi Konflik Batin Beserta Contohnya

Dengan memiliki kemampuan pengendalian diri yang tinggi, seorang individu dapat memperhatikan cara yang tepat dalam berperilaku di segala situasi yang terjadi.

Dalam Chaplin (2006), dijelaskan bahwa pengendalian diri atau Self Control merupakan sebuah kemampuan yang digunakan untuk membimbing tingkah laku diri sendiri, serta kemampuan yang digunakan untuk menekan atau menghalangi timbulnya tingkah laku yang impulsif secara tiba-tiba.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengendalian Diri

Menurut Nur Ghufron dan Rini (2011:32), terdapat beragam faktor yang dapat mempengaruhi pengendalian diri terbagi menjadi yaitu, faktor internal dan eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor pertama yang menjadi pengaruh dari pengendalian diri adalah faktor internal. Faktor internal yang dimaksud dalam hal ini ada usia, dimana dengan seiring bertambahnya umur seseorang, maka semakin baik pula orang tersebut dalam mengontrol dirinya.

2. Faktor Eksternal

Faktor kedua yang menjadi pengaruh dari pengendalian diri adalah faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud dalam hal ini diantaranya adalah lingkungan keluarga. Yang dimaksud dari lingkungan keluarga adalah orang tua, dimana merupakan seseorang yang dapat menentukan kedisiplinan terhadap anaknya.

Sering Dengar Istilah Mindfulness? Apa Itu Mindfulness? Berikut Tujuan dan Contohnya

Cara Mengendalikan Diri

1. Mengatur Irama Pernapasan

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah mengatur irama pernapasan. Menurut penelitian yang ada, agar neurokimia dapat memutar kembali posisi kimia yang ada di otak menjadi normal hanya membutuhkan waktu 90 detik saja. Dengan melakukan pengaturan irama pernapasan sebagai cara untuk mengendalikan emosi yang ada dalam diri, kamu dapat mengistirahatkan pikiran sejenak.

Caranya pun sangatlah mudah, kamu hanya perlu untuk menarik napas yang dalam serta perlahan, kemudian rasakan kenikmatan pada setiap hembusan yang dikeluarkan sebelum melanjutkan aktivitas keseharian. Melakukan hal ini dapat membantu kamu untuk menjernihkan pikiran dengan rentang waktu yang singkat. Dengan mengatur irama pernapasan kamu sudah masuk ke dalam langkah awal untuk mengendalikan diri lebih baik.

2. Menahan Amarah serta Mengendalikan Diri

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah dengan menahan amarah. Ketika kamu berada di situasi dimana emosi amarah sulit diatur, cobalah untuk tetap tenang dan mencoba menahan amarah yang keluar saat itu.

Siklus agresi yang merupakan siklus kemarahan yang terbentuk karena adanya eskalasi, eksplosi, serta pasca-eksplosi. Dengan memiliki pengendalian diri, maka aggression cycle menjadi tidak teratur dan tidak terjadi. Jika kamu dapat mengendalikan diri maka pikiran kamu akan lebih tenang dan dapat berpikir lebih logis.

3. Mengontrol Tingkat Kesadaran Diri

Cara ketiga yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah dengan mengontrol tingkat kesadaran diri. Hal ini sangat penting dikarenakan ketika kamu emosi seringkali seseorang kehilangan kesadaran akan tindakan yang dilakukannya. Dalam berekspresi sendiri, kita harus mengetahui waktu dan tempat yang tepat untuk menuangkannya.

Menunjukkan emosi bukanlah hal yang buruk apalagi jika terjadi suatu peristiwa ekstrim seperti kehilangan orang yang dicintai, ataupun kehilangan barang berharga. Namun, yang penting adalah memiliki kesadaran untuk mengendalikan situasi.

Tidak peduli seberapa frustasi maupun emosi yang ada terbentung, membanting barang ataupun meneriaki orang yang ingin membantu kita tidak akan membantu permasalahan selesai dan malah menambahkan beban bagi diri sendiri. Kesadaran diri sangatlah penting agar kamu bisa belajar kapan waktu yang tepat untuk mengeluarkan perasaan dan kapan harus memendamnya dan menyalurkannya ke hal lain.

Yuk, Kenalan dengan Istilah Me Time! Apa Sih Manfaat dan Contohnya?

4. Melakukan Aktivitas yang Disukai Guna Mengalihkan Pikiran

Cara keempat yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah dengan melakukan aktivitas yang kamu sukai seperti bermain, menonton, olahraga, ataupun belanja. Jika kamu membutuhkan waktu sejenak, maka carilah cara untuk mengatur waktu agar tidak ada urusan yang terbengkalai.

5. Mengubah Sudut Pandang

Cara kelima yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah dengan mengubah sudut pandang tentang suatu masalah. Anggaplah jika terjadi sesuatu, maka setiap perbuatan akan ada hikmahnya baik itu positif maupun negatif. Setidaknya dengan kejadian tersebut terjadi, kamu menjadi belajar sehingga kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi dan menghindari masalah yang dapat merugikan diri sendiri.

6. Membayangkan Setiap Harinya Sebagai Hari Terakhir

Cara keenam yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah membayangkan setiap harinya sebagai hari terakhir dengan begitu kamu akan lebih tenang karena kamu ingin menjadi orang yang lebih baik, dengan begitu emosi yang ada menjadi mereda perlahan.

7. Bersikap Bijak Ketika Melakukan Tindakan

Cara ketujuh yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah bersikap bijak setiap mengambil sebuah tindakan dan tidak tergesa-gesa karena memiliki alasan ingin menyelesaikan masalah secepat mungkin. Karena perbuatan tersebut, bisa saja membuat permasalahan yang ada menjadi lebih fatal dan rumit. Hal yang dibutuhkan adalah, ketenangan serta ketepatan dalam memutuskan sebuah pilihan dengan pemikiran yang bijak.

8. Mampu Saling Memaafkan

Cara kedelapan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah mampu saling memaafkan, walaupun untuk memaafkan orang lain merupakan hal yang sulit. Namun, untuk dapat mengendalikan diri lebih baik, sikap memaafkan merupakan bagian yang penting dengan begitu kamu terhindar dari berbagai pemikiran negatif.

9. Tidak Membesarkan Sebuah Masalah

Cara kesembilan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah dengan tidak membesarkan sebuah masalah, dengan begitu kamu bisa terhindar dari adanya tekanan dalam diri. Seringkali permasalahan yang ada tidak sebesar yang kamu kira, kamu harus berpikir jernih terlebih dahulu, agar dapat melihat masalah yang ada secara objektif dan memutuskan apa yang harus dilakukan dengan baik.

10. Memikirkan Dampak yang Bisa Terjadi

Cara kesepuluh yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah dengan memikirkan dampak yang dapat terjadi jika membiarkan emosi memegang kendali. Munculnya emosi yang meluap bukanlah yang buruk dan normal jika terjadi. Seperti contohnya ketika apa yang kamu inginkan benar-benar terjadi, ataupun ketika suatu keadaan menjadi sangat buruk, ataupun ketika kamu kehilangan barang berharga.

Pengertian Justifikasi dan Contohnya, Berdasarkan Asumsi yang Bisa Dianggap Benar

11. Mengidentifikasi Perasaan yang Dimiliki

Cara kesebelas yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah mengidentifikasi emosi diri. Dengan meluangkan waktu sejenak kamu dapat melihat atau memeriksa keadaan serta perasaan hati kamu saat itu. Ketika emosi secara tiba-tiba datang, seringkali seseorang melakukan berbagai hal negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri dan juga orang lain.

Seperti merusak barang ataupun melukai yang berada disekitarnya. Kamu dapat menenangkan diri dengan cara menanyakan pada diri sendiri, apa yang sedang kamu rasakan saat itu, masalah apa yang menyebabkan hal ini terjadi, dan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi situasi saat ini. Dengan memikirkan berbagai hal yang menjadi bahan pertimbangan tersebut, kamu dapat mengurangi reaksi negatif yang berlebihan dan berpikir lebih objektif akan suatu masalah.

12. Membuat Tulisan Mengenai Situasi Hati

Cara kedua belas yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah dengan membuat tulisan yang dapat membantu kamu merefleksikan diri dan keadaan yang terjadi. Dengan menuangkannya pada sebuah kertas, kamu dapat merenungkan perasaan yang kamu miliki dengan lebih dalam sehingga dapat melacak kembali kondisi mental yang ada pada pikiran saat itu. Kenali masalah yang membuat emosi tersebut terjadi, dengan begitu memungkinkan menemukan cara untuk mengubah emosi menjadi sesuatu yang lebih positif.

13. Melakukan Meditasi

Cara ketiga belas yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri adalah melakukan meditasi untuk meredam emosi yang berlebihan. Dengan bermeditasi dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kesadaran akan segala perasaan maupun pengalamannya. Ketika melakukan meditasi, kamu akan berusaha untuk memahami segala perasaan yang muncul, sehingga dapat menyadari apa yang membuatnya menjadi rumit tanpa menyalahkan segala hal pada diri sendiri dan mau berusaha untuk mengubah dan menghilangkannya dari pikiran.

(*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved