Puskesmas Tanjung Puri Imbau Warga Sintang Berantas Sarang Nyamuk untuk Cegah DBD

"PSN ini harus perlu ditingkatkan di masyarakat, karena mungkin masih kurang. Tapi salah satunya sekarang ini kalau kita lihat baik hujan atau tidak k

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Kasubag TU Puskesmas Tanjung Puri, Dimas Eko Kusprihastono. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kasubag TU Puskemas Tanjung Puri, Dimas Eko Kusprihastono mendorong masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mengantisipasi kasus gigitan nyamuk penyebab DBD.

Menurut Dimas, meski saat ini kasus DBD belum menonjol, namun hampir setiap harinya ada kasus DBD di Kabupaten Sintang.

"Rata-Rata anak yang kena DBD, kemudian kasus meninggal belum ada. Wilayah sebaran paling tinggi daerah baning kota dan akcaya 1. Di sana tinggi penyebabnya dari penampungan air yang masih belum diatasi di lingkungan rumah dan pasar," ujar Dimas.

Pemberantasan sarang nyamuk kata Dimas perlu digencarkan oleh masyarakat. Sebab, saat ini kasus DBD tidak hanya berpengaruh terhadap cuaca

"PSN ini harus perlu ditingkatkan di masyarakat, karena mungkin masih kurang. Tapi salah satunya sekarang ini kalau kita lihat baik hujan atau tidak kasus DBD tiap hari ada. Dinas Kesehatan juga menyebut ada terus, tidak ada di Tanjung Puri tapi juga kecamatan lain," ungkap Dimas.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang Bakal Perjuangkan 600 Kuota P3K untuk Penerimaan Guru

Hingga saat ini, tercatat 41 kasus DBD yang ditangani Puskesmas Tanjung Puri. Meski belum termasuk kategori kasus menonjol, namun masyarakat patut mewaspadai DBD dengan melakukan prilaku hidup bersih dan sehat serta PSN.

"Kasusnya 41, belum menonjol cuman kasus ini harus ditangani serius untuk menghindari misalnya akibat DBD yang tidak kita inginkan adalah kematian, terutama pada anak karena daya tahan tubuh masih rendah," jelas Dimas.

Puskesmas Tanjung Puri sudah melakukan kegiatan promosi kesehatan lingkungan, prilaku masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk. Apabila ditemukan kasus DBD, tim juga turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi.

"Kalau ada kasus kita data, PE, lalu ternyata ada beberapa kasus dalam satu wilayah, maka bisa ditindaklanjuti xengan fogging. Cuman memang fogging ada syaratnya ndak bisa hanya satu kasus," ujarnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved