Workshop Wartawan Daerah Digelar, BEI Paparkan Investor Domestik Kian Mendominasi Pasar Modal

Bila melihat komposisi nilai perdagangan juga investor domestik kian menguasai.

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
Dok/BEI Kalbar
Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia (BEI) Sunandar, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI Adi Pratomo Aryanto, Expert Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat BEI Latifah Hanum dan Kepala Perwakilan BEI Kalbar Taufan Febiola berfoto bersama dengan puluhan jurnalis yang mengikuti kegiatan Workshop Wartawan Daerah 2023 di Pontianak pada Kamis, 11 Mei 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Jumlah investor pasar modal terus mengalami kenaikan seiring dengan gencarnya edukasi serta kemudahan akses yang ditunjang oleh perkembangan teknologi.

Hal ini diungkapkan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI Adi Pratomo Aryanto dalam Workshop Wartawan Daerah 2023 di Pontianak pada Kamis, 11 Mei 2023.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal hingga April 2023 tercatat tembus 10,76 juta orang. Dari data tersebut artinya investor pasar modal meningkat 9,5 kali dibandingkan tahun 2017. Dan untuk investor saham meningkat 7,2 kali dibandingkan 2017.

“Sementara untuk dilihat dari kepemiliki investor saat ini investor domestik pun terus meningkat. Investor asing memang masih banyak tapi progres peningkatan kepemilikan domestik juga kian baik,” paparnya.

Bila melihat komposisi nilai perdagangan juga investor domestik kian menguasai. Di tahun 2021 sekitar 74,8 persen perdagangan dikuasai lokal, namun terjadi penurunan pada 2022 yakni dominasi domestik dalam perdagangan sekitar 67,1 persen.

Baca juga: BEI Beri Bantuan Sarana Pendidikan dan Pembuatan Galeri Investasi di SMA Kapuas Pontianak

Sementara pada 2023 ini dari data pada Maret 2023 komposisi nilai perdagangan juga masih dikuasai domestik sebesar 64,4 persen.

Workshop Wartawan Daerah 2023 ini mengangkat tema Manfaat Go Public dan Penerbitan Obligasi Daerah.

Adi Pratomo Aryanto menyampaikan ada banyak manfaat perusahaan yang melakukan IPO.

Perusahaan go public bisa mendaptkan pendanaan tanpa batas. Apalagi jika perusahaan bisa menjaga performa dan reputasi baiknya di mata masyarakat. Harga sahamnya pun akan akan meningkat karena banyaknya demand yang terjadi.

“Kita menempatkan perusahaan yang go public itu seperti selebritis. Apapun yang menjadi aktivitas mereka menjadi sorotan media. Perusahaan yang sudah IPO juga lebih mandiri tidak bergantung pada pemilik,” jelasnya.

Dalam workshop wartawan daerah ini, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia (BEI) Sunandar turut hadir dan menyampaikan sambutannya.

Sunandar menjelaskan fokus BEI selain menambah jumlah investor tapi juga terus berupaya meningkatkan jumlah perusahaan tercatat (emiten).

Baca juga: Media Visit ke Tribun Pontianak, Direktur BEI Paparkan Upaya Tingkatkan Jumlah Emiten dan Investor

“Kita berikan edukasi pada calon emiten bahwa untuk mendapatkan pendanaan tidak hanya dari bank tapi dari pasar modal juga bisa,” jelasnya.

Perusahaan yang go public akan mendorong untuk adanya keterbukaan informasi atau transparansi. Keterbukaan informasi tersebut akan meningkatkan image perusahaan.

Saat ini sekitar 858 emiten sudah tercatat di Bursa. Ke depannya akan ada 48 perusahaan yang siap-siap listing.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved