Anaknya Berada di Zona Perang Sudan, Syafi'i Berpasrah Kepada Pemerintah Indonesia

Pada H-12 lebaran Idul Fitri 1444 H, Akhirnya ia bisa berkomunikasi langsung dengan anaknya melalui telepon dan mengetahui anaknya baik-baik saja.

Penulis: Zulfikri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Zulfikri
Ayah dari Musta'an seorang mahasiswa asal Kota Singkawang yang sedang menempuh pendidikan di Negara Sudan, Syafi'i saat ditemui Tribun Pontianak dirumahnya di Rt 14 Rw 05 Kelurahan Bukit Batu, Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa 2 Mei 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Mengetahui Sudan terjadi peperangan Saudara, Syafi'i hanya berpasrah kepada Pemerintah Indonesia terkait kondisi anaknya.

Syafi'i merupakan ayah dari Musta'an, seorang mahasiswa asal Kota Singkawang yang sedang menempuh pendidikan di Negara Sudan.

Kepada Tribun Pontianak, Syafi'i menjelaskan awal mula mengetahui informasi perang saudara tersebut saat ia sedang bertani di Selakau, Sambas, Kalimantan Barat.

"Awal puasa (semingguan puasa) pagi, lagi nanam padi di selakau, awal nya kakanya mustaan nelpon mengabarkan adiknya sedang dalam zona perang, ucapnya saat ditemui Tribun Pontianak dirumahnya di Rt 14 Rw 05 Kelurahan Bukit Batu, Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa 2 Mei 2023.

Keesokkan harinya, kaka Mustaan menyusul ayahnya di selakau untuk menyakinkan di sudan sedang terjadi konflik bersaudara.

"Kaka nye nyusul ke kebun karena melihat di tv di sudan," kata Syafi'i.

Baca juga: Tiba di Kalbar, Empat Pelajar yang Berhasil Dievakuasi dari Sudan Langsung Pulang ke Daerah Asal

Mengetahui anaknya sedang berada di zona merah konflik sudan, Syafi'i menjelaskan hanya sedikit khawatir terhadap anaknya.

"Mustaan itu anaknya pandai jaga diri, karena sudah mandiri dari kecil, apalagi sudah pasti ada negara yang melindungi, ya saya pasrah aja sama pemerintah Indonesia," ungkapnya.

Ia mencoba untuk berkomunikasi dengan anaknya, namun tidak bisa tersambung selama belasan hari.

Sambil tertawa, ia menambahkan walaupun para tetangga sudah khawatir, tapi ia tetap tenang

"Orang be jauh mane bise kite pegi kesana," katanya.

Pada H-12 lebaran Idul Fitri 1444 H, Akhirnya ia bisa berkomunikasi langsung dengan anaknya melalui telepon dan mengetahui anaknya baik-baik saja.

Selanjutnya, ia bervideo call bersama Musta'an yang sudah berada di Bogor, Jawa Barat pada pukul 15.00 Wib, Senin 1 Mei 2023.

Musta'an merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara.

Musta'an sudah meninggal kan rumah dan berkuliah ke Sudan sejak 6 tahun lalu.

Saat ini masih di Cileungsi Bogor Jawa Barat di tempat kaka nya yang ke empat.

Musta'an kemungkinan pulang ke Kota Singkawang, Kalbar dua minggu kedepan. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved