Fenomena Alam
Dampak Fenomena Langka Akhir Ramadhan 2023 Gerhana Matahari Terhadap Semesta, Manusia hingga Hewan
Fenomena ini akan menyebabkan perubahan suhu, kondisi langit, termasuk perubahan perilaku hewan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hari penutup Ramadhan 2023 tahun ini menhadirkan Fenomena langka berupa Gerhana Matahari.
Adapun Gerhana Matahari hibrida diperkirakan terjadi di Indonesia akhir Ramadhan 1444 H.
Peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menyampaikan, Gerhana Matahari hibrida adalah perpaduan dari gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin.
Masyarakat dapat menyaksikan perubahan dari fase Gerhana Matahari cincin ke Gerhana Matahari total dan diakhiri gerhana Matahari cincin dalam waktu yang singkat.
Andi mengatakan bahwa gerhana Matahari hibrida diperkirakan terjadi di Indonesia Kamis, 20 April 2023.
• Alasan Fenomena Langka Akhir Ramadhan 2023 Berupa Gerhana Matahari Tidak Boleh Dilihat Langsung
"Tepatnya 29 Ramadhan 1444 H, bertepatan dengan 20 April 2023 akan terjadi fenomena gerhana Matahari hibrida," ujar Andi dikutip dari Kompas.com.
Proses terjadinya gerhana Matahari
Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa gerhana Matahari hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus.
Posisi yang segaris menyebabkan bayangan dari Bulan jatuh ke permukaan Bumi sehingga Matahari tidak terlihat secara utuh.
Pada saat terjadi, daerah di Bumi yang letaknya di bawah umbra atau bayangan ini akan mengalami gerhana Matahari total.
Sedangkan daerah di Bumi yang berada di bawah penumbra atau bayangan kabur ketika gerhana Matahari akan mengalami gerhana Matahari sebagian.
Dampak gerhana Matahari hibrida
Gerhana matahari cincin
Andi mengingatkan fenomena gerhana Matahari hibrida memberikan beberapa dampak bagi Bumi.
Ia menyampaikan, fenomena tersebut akan menyebabkan perubahan suhu, kondisi langit, termasuk perubahan perilaku hewan.
Berikut penjelasannya.
1. Cuaca menjadi gelap
Andi menerangkan, salah satu perubahan ketika gerhana Matahari terjadi adalah langit yang awalnya cerah berubah menjadi gelap seperti malam hari.
"Konsekuensinya adalah bintang yang selama ini tidak terlihat saat siang hari dikarenakan intensitas (sinar) Matahari lebih dominan, bintang tersebut akan muncul," kata Andi, Minggu 26 Maret 2023.
Ia juga menyampaikan bahwa planet-planet yang berada di atas ufuk (garis pemisah Bumi dan langit) akan terlihat ketika gerhana Matahari terjadi.
• Gerhana Matahari Hibrid, BRIN Pontianak Akan Lakukan Pengamatan
2. Penurunan suhu
Di samping langit yang berubah menjadi gelap ketika siang hari, perubahan lain ketika gerhana Matahari adalah penurunan suhu.
Wilayah yang mengalami gerhana Matahari akan merasakan penurunan suhu sebesar 4-5 derajat Celcius.
"Udara di sekitar menjadi sangat dingin. Hal ini karena intensitas radiasi Matahari itu berkurang," jelas Andi. Ia mengutarakan bahwa penurunan suhu dapat terjadi ketika gerhana Matahari total maupun cincin.
3. Perubahan perilaku hewan nokturnal
Andi juga mengatakan, gerhana Matahari menyebabkan perilaku hewan nokturnal berubah selama fenomena ini berlangsung.
Hewan nokturnal adalah hewan yang tidur pada siang hari namun beraktivitas dan mencari makanan ketika malam hari.
Dalam hal ini, hewan nokturnal seperti burung hantu akan terbangun untuk sesaat ketika gerhana Matahari berlangsung.
Kendati demikian, hewan nokturnal akan kembali tidur setelah gerhana Matahari selesai.
"Untuk dampaknya ke hewan memang ada beberapa hewan tertentu yang peka terhadap cahaya," tutur Andi.
"Sehingga di saat terjadi gerhana Matahari sebagian, hewan (tidak nokturnal) mulai gelisah dan saat fase gerhana Matahari total hewan-hewan akan tidur," jelasnya.
• Jam Puncak Fenomena Langka Akhir Ramadhan 2023 dan Daftar Daerah Terpapar 4 Gerhana Matahari
4. Pasang air laut
Lebih lanjut, gerhana Matahari juga menyebabkan pasang air laut mengalami peningkatan dari kondisi biasanya.
Hal tersebut disebabkan oleh fase konjungsi atau bulan baru ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.
Karena pasang air laut dapat meningkat, ia menyarankan masyarakat untuk tidak beraktivitas di pantai atau melakukan pelayaran.
"Untuk sementara waktu tidak berlayar atau bermain di area pantai," saran Andi.
5. Dapat merusak penglihatan
Selain memengaruhi perubahan kondisi Bumi dan perilaku hewaan, gerhana Matahari juga berdampak bagi manusia.
Sebabnya fenomena tersebut berisiko merusak retina mata apabila manusia melihat gerhana Matahari secara langsung.
Oleh karena itu, Andi mengimbau supaya masyarakat menggunakan kacamata gerhana untuk menyaksikan gerhana Matahari total dan sebagian.
"Jika masyarakat mempunyai alat atau instrumen seperti teropong astronomi atau teropong medan binokuler atau monokuler, sebelum mengamati gerhana lebih dulu harus memasang filter di depan instrumen," imbuh Andi.
Di sisi lain, Andi juga meminta masyarakat tidak melihat gerhana Matahari melalui pantulan permukaan air. Pasalnya, permukaan air dapat memantulkan cahaya dari gerhana Matahari dan hal ini berisiko merusak mata.
• EMPAT Fenomena Langka Serentak Akhir Ramadhan 2023 yang Melintasi Daerah Istimewa Indonesia
Wilayah yang mengalami gerhana Matahari
Datangnya gerhana Matahari dapat disaksikan di beberapa derah di Indonesia.
Khusus untuk gerhana Matahari hibrida, fenomena ini terjadi di: Maluku Pulau Kisar Pulau Maopora Pulau Damar Pulau Watubela.
Papua Barat Kepulauan Antalisa Randepandai Roswar Pulau Num. Papua Wooi Serui Biak Kota.
Sementara itu, wilayah Indonesia yang mengalami gerhana Matahari sebagian adalah Yogyakarta, Medan, dan Jayapura.
Andi menjelaskan, Yogyakarta menjadi wilayah yang memulai gerhana Matahari sebagian paling awal.
Tetapi, wilayah yang lebih awal mengakhiri gerhana Matahari sebagian adalah Medan dan wilayah yang paling terakhir memulai dan mengahiri fenomena ini adalah Jayapura.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
BMKG Pastikan Bukan Angin Puting Beliung yang Sebabkan Aksesoris Depan Gedung MPP Sintang Ambruk |
![]() |
---|
BMKG Jelaskan Penyebab Fenomena Hujan Es yang Guyur Desa Anik Dingir Landak |
![]() |
---|
Kulminasi Matahari Jangan Hanya Gunakan APBD, Satarudin: Ajukan ke Pusat, Ndak Mampu Kite |
![]() |
---|
Ketua DPRD Pontianak Satarudin Ajak Pengunjung Tugu Khatulistiwa Serentak Gunakan Tagar Kulminasi |
![]() |
---|
Wali Kota Ingin Pesona Kulminasi Matahari Lebih Booming, Usulkan Masuk Kalender Pariwisata Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.