Idul Fitri
Harga Sembako di Pontianak Naik Jelang Idul Fitri 2023, Daging Kerbau Kurang Diminati
Ia mengatakan, untuk daging ayam yang sebelumnya Rp27.800 per kg, pada pekan kedua bulan ini harganya menyentuh angka Rp30.500 per kg.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tingginya permintaan pasar akan berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok, khususnya di Kota Pontianak. Menjelang Idul Fitri tahun 1443 hijriah ini, sejumlah komoditas bahan pangan mengalami kenaikan harga.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, Junaidi, saat hadir di Tribun Pontianak Official Podcast (Tripon Cast) yang tayang pada Rabu 12 April 2023.
Ia mengatakan, untuk daging ayam yang sebelumnya Rp27.800 per kg, pada pekan kedua bulan ini harganya menyentuh angka Rp30.500 per kg. Namun menurutnya, harga tersebut masih di batas wajar.
"Untuk beras kita sudah berkoordinasi dengan beberapa distributor, stoknya hingga pasca Lebaran tersedia. Harganya bervariasi, premium rata-rata Rp14.500, beras medium Rp12 ribuan, jadi mengalami kenaikan," ujar Junaidi dalam podcast bertema “Pantau Stok dan Antisipasi Kenaikan Harga Sembako Jelang Lebaran”.
Komoditas lain yang mengalami kenaikan, yaitu telur. Harga telur per butir mengalami kenaikan Rp200 dari yang sebelumnya Rp1.900 sampai Rp2.000, harganya kini sudah di kisaran Rp2.200.
• Pedagang Pemain Harga Terancam Izin Dicabut
Sebagai upaya memitigasi terjadinya inflasi pada momen Ramadan dan Lebaran, Pemerintah Kota Pontianak menggelar pasar murah di enam kecamatan bekerja sama dengan Bank Indonesia yang dibuka di halaman Masjid Raya Mujahidin, pukul 14.00 WIB.
"Ada subsidi telur Rp500. Kalau untuk telur dibatasi hanya 10 butir. Untuk komoditas yang lain tidak dibatasi, asal untuk konsumsi pribadi. Untuk harga beras per 5 kg harganya 62.500," ujarnya.
“Tersedia juga daging kerbau beku dengan harga Rp80 ribu, lebih hemat dari di pasaran yang mencapai Rp160 ribuan," lanjut Junaidi.
Harga di pasar murah, kata Junaidi, memberi pengaruh cukup besar terhadap harga komoditas secara keseluruhan. Harga yang terjangkau memungkinkan masyarakat membeli untuk persediaan, sehingga inflasi bisa terkendali.
Dalam dialog ini, Junaidi mengatakan pihaknya terus mengantisipasi dan menindak oknum yang tidak bertanggung jawab menimbun barang dan dijual dengan harga tinggi.
"Sebenarnya di Kota Pontianak, hampir 90 persen para pelaku usaha sudah mengetahui konsekuensi jika menimbun. Mereka mengetahui jika melakukan maka tidak bisa berjualan lagi karena perizinan dicabut," ujarnya.
• Kebutuhan Sapi Capai 4000 Ekor, Kadisperindag Kalbar Pastikan Stok Daging Sapi Aman
Sampai saat ini diakui Junaidi, belum ada oknum pemain harga.
"Hal ini lantaran sangat rawan, bukan hanya kita dari aparat, tapi masyarakat juga bisa ribut," ujarnya.
Keterbatasan stok daging sapi yang terjadi beberapa waktu lalu, kata Junaidi, karena terkendala pengiriman.
"Pengiriman sangat selektif, karena diperiksa dan melengkapi dokumen berkaitan dengan kasus PMK kemarin," ujarnya.
Sementara daging kerbau sebagai alternatif pengganti semenjak tahun lalu, kata Junaidi, kurang diminati.
"Diprediksi H-1 bisa Rp170 hingga Rp200 ribuan. Untuk telur kita datangkan dari luar karena jumlah dari Singkawang terbatas, di Pontianak juga kurang karena untuk beternak dibatasi," ujarnya.
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini
Pasca Idul Fitri Harga Telur Ayam di Mempawah Mulai Turun, Sekarang Rp 32 Ribu Per Kg |
![]() |
---|
Pengunjung ODTW Pancur Aji Sanggau Capai 500 Orang per 21 April |
![]() |
---|
Ciptakan Kamtibmas Aman dan Kondusif, Polresta Pontianak Tingkatkan Patroli Pasca Idul Fitri |
![]() |
---|
Kapolres Sekadau Bersama PJU Hadiri Halal Bihalal di Rumdin Sekda Sekadau |
![]() |
---|
Kapolsek Nanga Mahap Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat di Momen Idul Fitri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.