Ramadhan Kareem

Jumlah Sampah di Bulan Ramadhan Meningkat Didominasi Sampah Penjual Makanan Dadakan

Untuk sampah yang bisa kita kelola berdasar data mencapai 24,2 persen dari total timbulan sampah seluruh Kota Pontianak yang mencapai 401,54 ton

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD ROKIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak Syarif Usmulyono. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pontianak, Syarif Usmulyono mengungkapkan adanya peningkatan jumlah sampah di Kota Pontianak di bulan suci Ramadhan ini.

Peningkatan tersebut diketahui berdasarkan jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) selama berapa hari belakangan ini.

"Untuk sampah yang masuk di TPA pada bulan puasa ini mulai menunjukkan adanya peningkatan. kalau sebelum puasa rata-rata sampah yang masuk itu sekitar 300 ton per hari," ucapnya kepada Tribun Pontianak. Rabu, 29 Maret 2023.

"Kalau saat awal-awal bulan puasa ini mulai naik rata-rata naik 10 persen dan diperkirakan kenaikan ini akan terus bertambah menjelang akhir-akhir bulan Ramadhan bisa mencapai 20 persen," paparnya.

Kata Syarif, lonjakan sampah di bulan Ramadhan ini terjadi karena beberapa sebab, mulai dari banyaknya para penjual makanan dadakan, sampah dari aktivitas pasar-pasar yang meningkat, hingga mulai munculnya sampah rumah tangga.

Baca juga: Gosok Gigi saat Puasa Apakah Batal ? Bagaimana Cara Bersiwak yang Benar di Bulan Ramadhan ?

"Yang menyebabkan lonjakan di bulan Ramadhan ini diantaranya, banyaknya kegiatan usaha yang bermunculan dadakan yang menjual kuliner/makanan/buah-buahan. Untuk sektor ini didominasi oleh sampah kulit buah kelapa, nanas, pisang, dll," ujarnya.

"Sampah dari pasar juga meningkat seiring meningkatnya daya beli masyarakat, seperti sampah sayur, daun-daunan, kresek, dll."

"Mulai ada sampah dari rumah tangga, seperti bongkaran bangunan, kaleng-kaleng cat, jok-jok, kursi bekas, dll," ungkapnya.

Untuk mengatasi penumpukan sampah di TPA ini, Syarif menjelaskan pihaknya sudah melakukan penanganan sejak saat di TPS dan TPS3R dengan melakukan pemilahan dan pengolahan.

"Untuk sampah yang bisa kita kelola berdasar data mencapai 24,2 persen dari total timbulan sampah seluruh Kota Pontianak yang mencapai 401,54 ton," ujarnya.

"Jenis-jenis pengolahan sampah yg kita lakukan an selain pemilahan sampah adalah dengan cara composting, bio digester, maggot, dan pirolisis. Kalau ditingkat sumber timbulan sampah upaya yang kita lakukan adalah pengurangan dan pemilahan : plastik kresek, plastik botol minuman, kertas, kardus, seng/logam, dll," paparnya.

Berikut imbauan kepada masyarakat Kadis LH Kota Pontianak kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah;

1. Untuk tetap melaksanakan kegiatan pengurangan sampah pada sumber timbulan sampah dengan cara 3R (Mengurangi, Menggunakan ulang, dan Mendaur ulang).

2. Untuk membuang sampah di TPS2 resmi yang telah ada (jangan membuang sampah di tanah-tanah kosong, di sungai/parit-parit/selokan/badan air lainnya.

3. Mematuhi jadwal pembuangan sampah 06.00 sore - 06.00 pagi.

4. Bagi pedagang kuliner dadakan termasuk penjual buah untuk membuang sampah kedalam TPS yang telah disediakan dan tidak meninggalkan limbahnya setelah selesai berjualan. (*)

Arsitek Muda Nilai Pemukiman Dengan Sarana Memadai Solusi Pengembangan Kawasan Baru di Pontianak

Cek berita terbaru terakit Ramadhan DISINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved