Aktivitas Jual Beli di Pasar Sambas Meningkat Jelang Ramadan 1444 H

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Menjelang awal puasa 1 Ramadan 1444 Hijriah aktivitas jual beli di Pasar Sambas, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas meningkat.

Masyarakat tampak berduyun-duyun membeli kebutuhan pokok rumah tangga menyambut puasa ramadan, Rabu 22 Maret 2023.

Sejak pagi hari, aktivitas warga di Pasar Sambas lebih ramai dari pada biasanya. Warga silih berganti datang dan pergi untuk berbelanja kebutuhan pokok.

Satu diantaranya adalah Andi, warga Kecamatan Sambas, yang mengaku datang untuk berbelanja kebutuhan pokok seperti sembako, rempah dan daging.

"Berbelanja untuk persiapan penyambut puasa, saya berbelanja sembako, kemudian ada rempah-rempah bumbu masakan, lauk juga," jelas Andi.

• Ketum HMI Sambas Lantik Pengurus LAPMI dan LDMI, Harap Mampu Kembangkan Skill

Dia mengatakan berbelanja menjelang awal puasa ramadan merupakan kebiasaan bahkan sudah tradisi masyarakat Sambas menyambut bulan Ramadan.

"Iya memang biasanya selalu ramai ke pasar untuk mencari kebutuhan pokok, masyarakat kan ingin menyambut puasa dengan menu-menu yang istimewa untuk keluarga di rumah," katanya.

Sementara itu, satu diantara pedagang di Pasar Sambas Latif mengaku diserbu pembeli sejak pagi hari. Sebab, kata dia keramaian pembeli menjelang puasa berbeda dengan hari-hari biasa.

"Kami mulai jualan pukul 05.00 pagi dan langsung diserbu pembeli yang membeli daging sapi segar, dan alhamdulillah pukul 09.00 pagi hanya tinggal jeroannya saja," ucap Latif.

Pedagang daging sapi musiman di pasar Sambas ini mengaku panen rejeki di hari maggang atau satu hari sebelum 1 Ramadan setiap tahun.

Latif penjual daging sapi ini mulai berjualan di Pasar Sambas sejak pukul 05.00 pagi. Dia menuturkan bahwa harga daging sapi saat ini melonjak hingga Rp165 ribu per kilogram.

"Meskipun harga daging sapi naik, masih banyak warga yang datang ke Pasar Sambas membeli daging. Pembeli mengatakan bahwa daging sapi masih menjadi pilihan utama untuk menu sahur, oleh karenanya dengan harga yang tinggi warga masih memilih sapi," ujarnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini