Sumastro Sampaikan Perkembangan Pembangunan Bandara Singkawang, ATR 72 Kursi Bisa Mendarat
Satu di antara pekerjaan yang menjadi fokus Sumastro semasa menjabat sebagai Pj Wali Kota ini adalah Bandara Singkawang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Pejabat Wali Kota Singkawang, Sumastro dilantik dan dikukuhkan pada tanggal 18 Desember 2022 lalu. Tak tunggu lama, Sumastro bergerak cepat menuntaskan sejumlah pekerjaan.
Satu di antara pekerjaan yang menjadi fokus Sumastro semasa menjabat sebagai Pj Wali Kota ini adalah Bandara Singkawang.
"Berbicara tentang Bandar Udara Singkawang ini, alhamdulillah, Puji Tuhan kita berapa pada positioning yang sangat menjanjikan. Dimana pada tahun 2023 ini kita fokus kepada sisi udaranya," kata Sumastro saat menjadi narasumber di Tribun Pontianak Podcast (Triponcast) edisi Jumat, 17 Maret 2023.
Ini juga menjadi salah satu program lanjutan dari rancangan pembangunan Bandara Singkawang yang sudah terlaksana sejak tahun 2020 lalu.
"Pada tahun ini kita menargetkan program-program yang cukup masif untuk membereskan sisi udaranya berupa runaway sepanjang 1,4 kilometer, dengan lebar 30 meter. Dan, ketika bisa beroperasi nanti di tahun 2024 akan bisa digunakan oleh pesawat sekelas ATR 74, 72 kursi," katanya.
• Kerja Cepat Kerja Tuntas Bersama Penjabat Wali Kota Singkawang
Tak hanya itu, ia juga mengatakan hasil dari konsolidasi dan konsultasi dari seluruh supervisi pada 20 Maret mendatang Bandar Udara Singkawang akan dikunjungi oleh DPR RI bersama rombongan, di antaranya Dirjen Perhubungan Udara. Ia juga mengatakan untuk lahan Bandar Udara Singkawang juga tidak memiliki permasalahan saat ini sudah clear.
"Sejak tahun 2019 sudah clear, kita bebaskan untuk lokasinya, dan sekarang kita berpacu juga saya targetkan dalam bulan Maret ini harus selesai pembicaraannya dengan pemilik lahan setelah itu kita lanjutkan tahapan ganti ruginya," katanya.
Bukan hanya itu saja, untuk akses jalan masuk juga sudah dipersiapkan dengan baik dan sudah di desain dengan sedemikian rupa yang nantinya akan masuk dari kawasan pasir panjang.
"Di situ nanti kita ada connecting jalan akses ke bandara ada sekitar 10 kilometer dari jalan utama pasir panjang yang dua jalur itu," katanya.
Namun demikian ia juga mengatakan program Bandara Singkawang ini awalnya diinisiasi oleh pemerintah Kota Singkawang pada tahun 2024.
"Karena Bandara Udara ini kewenangannya masih sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, maka maping yang kita sepakati adalah untuk urusan atau tanggungjawab ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah Kota Singkawang," jelasnya.
"Tetapi ketika masuk kedalam pembangunan fisik dan infrastruktur Bandara Singkawang itu adalah kewenangan dari Pemerintah Pusat," tambahnya.
Di sisi lain, Sumastro juga menjelaskan kondisi Pariwisata saat ini mengalami Covid-19 masih tergolong baik dan tidak mengalami keterpurukan yang mendalam.
"Berdasarkan data statistik kita, kunjungan wisatawan lumayan baik tidak terlalu terpuruk, untuk ukuran pariwisata yang ada di Kalimantan Barat yang berkunjung ke Kota Singkawang, tetapi pasca pencabutan PPKM terjadi lonjakan," katanya.
• Anggota DPRD Kalbar Edy Yakob Sarankan Singkawang Tiru Pontianak dalam Penyelesaian Drainase
Ia juga menjelaskan setelah selama dua tahun tak merayakan acara fenomenal Cap Go Meh di Kota Singkawang, dan baru tahun ini digelar kembali sehingga adanya lonjakan dari para wisatawan baik dari lokal dan mancanegara.
Salah Satu Tuntutan Aksi Mahasiswa Meminta Agar Tunjangan DPRD Dihapuskan |
![]() |
---|
BPDAS Bersama Anggota DPR RI Paolus Hadi Laksanakan Bimtek Pemulihan Hutan dan Lahan |
![]() |
---|
Update Daftar 23 Kementerian Terbaru Era Presiden Prabowo, Kini Ada Kementerian Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Tak Perlu Sarjana, Mudahnya Syarat Jadi Anggota DPR Cukup Bisa Baca dan Tulis |
![]() |
---|
Polres Singkawang Ajak Warga Bersama Jaga Sungai dan Hutan dari Penambangan Ilegal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.