Kepala DKPTPHP Sanggau Jelaskan Alasan Mengapa Petani Tak Mau Jual Gabahnya

Alasan yang dimaksud lanjut Kubin, yang pertama karena harga gabah yang dibeli Bulog lebih rendah dari pada harga yang mereka jual ke pasar.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Hendri Chornelius
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau, Kubin. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau Kubin mengatakan bahwa beberapa tahun lalu DKPTPHP Sanggau pernah melaksanakan gerakan serap gabah dan serap beras petani di Kabupaten Sanggau. Namun dalam tiga tahun terakhir, gerakan tersebut tidak berjalan sesuai harapan.

"Kita sudah mencoba mengakomodir petani-petani kita untuk menjual gabahnya kepada Bulog. Dan itu dimaksudkan agar produksi petani terjual ke Bulog, sehingga petani mendapatkan hasil. Namun ternyata serap gabah tersebut vakum dengan beberapa alasan,"kata Kubin, Jumat 17 Maret 2023.

Gubernur Kalbar Minta Pemkab Sanggau Melakukan Validasi Data untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah

Alasan yang dimaksud lanjut Kubin, yang pertama karena harga gabah yang dibeli Bulog lebih rendah dari pada harga yang mereka jual ke pasar.

"Artinya ada pembeli lain yang membeli dengan harga tinggi dibandingkan Bulog. Itu salah satu sebabnya,"jelasnya.

Kemudian kedua lanjut Kubin, petani di Kabupaten Sanggau umumnya masih memegang adat istiadat dan budaya mereka. Pada tradisi budaya dan adat istiadat ini ada istilah Pamali.

"Nah, pamali artinya berdoda atau tidak boleh, sehingga dilarang menjual gabah maupun beras karena akan memutus rejeki. Sehingga ada rasa takut mereka menjual ke pihak lain," pungkasnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved